Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Haji Lulung Saat Tahu Figurnya Dijadikan Gantungan Kunci

Kompas.com - 13/03/2015, 12:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana meminta produsen gantungan kunci #SaveHajiLulung meminta izin kepadanya, sebelum melakukan produksi. Sebab, Lulung khawatir gantungan kunci tersebut disalahgunakan untuk hal-hal negatif yang merugikan dirinya.

"Jujur, saya tidak tahu. Ya saya baik-baik ajalah. Kalau memang mau pakai #SaveHajiLulung, konfirmasi ke sayalah. Jangan sampai ada temuan, terus jadi persoalan hukum," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jumat (13/2/2015).

Lulung menyatakan, ia sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan produksi gantungan yang dibanderol seharga Rp 220.000 itu. Menurut Lulung, ia perlu menyampaikan hal itu karena tidak mau dicap aji mumpung oleh masyarakat.

"Orang-orang kan berpikirnya sangat dinamis. Saya khawatir ada asumsi masyarakat kalau Haji Lulung sekarang lagi aji mumpung. Jangan sampai seperti itu," ujar dia.

Menurut Lulung, pada dasarnya ia sama sekali tidak mempermasalahkan keberadaan gantungan kunci tersebut. Yang penting, kata dia, pihak yang memproduksi meminta izin terlebih dahulu.

Lulung mencontohkan saat ia dihubungi oleh seseorang beberapa hari lalu. Menurut Lulung, orang yang menghubunginya itu meminta izin untuk mencetak kaus bergambar dirinya.

"Ada orang kemarin bikin kaus, tetapi konfirmasi ke saya, 'Bang, boleh enggak saya bikin kaus Abang?' Saya tanya, ini siapa ya? Dia bilang, 'Nanti saya akan datang ke Abang'. Ya udah, enggak apa-apa deh. Asal bagiin juga ke teman-teman saya di sini, ha-ha," kata tokoh asal Tanah Abang itu.

Sebagai informasi, situs belanja online Tokopedia pada Kamis (12/3/2015) menampilkan produk gantungan kunci yang menampilkan figur Lulung.

Figur Lulung yang ditampilkan pada produk tersebut adalah Lulung yang sedang mengenakan kemeja hijau, celana panjang hitam, dengan gaya rambut dan cambang khasnya. [Baca: Lawan Begal Pakai Gantungan Kunci Haji Lulung]

Produk yang diproduksi oleh Evriz Souvenir Craft itu dibanderol dengan harga Rp 220.000 dan diproduksi dalam jumlah terbatas, hanya 30 buah. Selain menampilkan deskripsi produk, produsen juga menyelipkan kata-kata lelucon terkait produk itu.

Kata-kata itu, yakni gantungan kunci #SaveHajiLulung dapat mencegah penggunanya menjadi korban begal motor, bebas membayar parkir, dan anti-ditilang oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com