Kadis Pendidikan DKI: Tidak Ada Usulan Alat Fitnes Rp 30 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI, Arie Budhiman, mengatakan bahwa tidak ada instruksi dari dirinya terkait pengadaan alat fitnes sekolah senilai Rp 30 miliar. Kepala Disdik juga menampik jika pengadaan alat fitnes tersebut merupakan inisiatif dari pihak Disdik yang disiapkan oleh Sudin Pendidikan Wilayah II, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel).

"Mau tahu jawaban saya? ARAHAN SILUMAN! Maksudnya tidak ada inisiatif dari Disdik," tulis Arie melalui pesan singkat elektronik (SMS), Jumat (13/3/2015).

Ketika ditanyakan, sejauh mana pengetahuan Kadisdik terkait pengajuan pengadaan alat fitnes tersebut, Arie justru melimpahkan ke pihak Sudin untuk memberikan konfirmasi. Apakah Arie mengetahui keberadaan pengadaan alat fitnes sekolah senilai Rp 30 miliar tersebut dalam draft APBD 2015?

"Tahun 2015 TIDAK ADA usulan pengadaan alat fitnes dari Sudin atau Disdik," tegas Arie.

Lalu, bagaiman dengan tahun 2014? "(APBD) tahun 2014 sedang dalam proses pemeriksaan. Silakan tanya kepada pihak pemeriksa atau tanya saja ke Sudin yang bersangkutan (Sudin Pendidikan II Jaksel)," paparnya.

Namun, kedua pihak yang dimaksud tidak dapat ditemui saat Kompas.com menyambangi lantai 11 B kantor Wali Kota Jaksel, Jumat (13/3/2015). Baik Kepala Sudin Pendidikan Jaksel, Budhiana mau pun Kasie Sarana dan Prasarana (Sarpras) Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Wilayah II Jaksel, Alex Usman. Bahkan menurut orang di kantor tersebut, nama terakhir sudah seminggu tidak bekerja dengan alasan sakit.

"Supaya ada unsur edukasinya, tulis saja, Sudin atau Kasie-nya sulit dihubungi," demikian Kepala Disdik DKI.

Untuk diketahui, puluhan miliar rupiah dianggarkan untuk pengadaan alat fitnes sekolah-sekolah di daerah Jakarta Selatan. Berdasarkan data APBD 2015 versi DPRD, tertulis pengadaan itu diminta oleh Suku Dinas Pendidikan II wilayah Jakarta Selatan.