Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesaikan Kisruh APBD, Wiranto Sarankan Ahok dan DPRD Islah

Kompas.com - 20/03/2015, 16:06 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menilai, banyak pihak yang ikut bicara dalam kemelut DPRD dan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, sehingga masalah yang tadinya sederhana malah semakin panas dan rumit.

"Saya prihatin dan menyayangkan terhadap kemelut di DPRD dan Gubernur DKI, masalah yang sederhana menjadi rumit tatkala banyak pihak yang angkat bicara," kata Wiranto di Gedung DPP Partai Hanura Jalan Tanjungkarang Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015).

Menurut Wiranto, pihak-pihak tersebut bukan memberikan solusi. Tetapi, kata dia, justru memperkeruh suasana sehingga masalah menjadi luas dan kompleks.

"Bukan memberikan solusi namun justru mengarah ke wilayah yang cukup sensitif," katanya.

Karena itu, lanjutnya, Partai Hanura akan melakukan langkah-langkah mediasi yang lebih konkret untuk membantu masalah tersebut cepat selesai.

"Akan mendorong kedua belah pihak untuk masuk ke dalam konsep takbayun yaitu mencari kebenaran dan kemudian islah untuk mencarikan solusi terbaik bagi kepentingan rakyat dengan tetap menghormati proses hukum," ucap dia.

Saat ditanya apakah islah merupakan intervensi bagi kedua belah pihak, Wiranto kengatakan hanya mengimbau dan menyadarkan.

"Hanya mengimbau dan menyadarkan, masa tak boleh. Tidak memaksa. Hanya mengingatkan Anda wakil rakyat tidak boleh hanya memikirkan ego sendiri, masa enggak boleh ngomong begini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com