Kepala Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Dewi Setiasari mengatakan, jumlah kasus itu menurun dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai 364 kasus pada Januari-Maret 2014.
"Hal itu disebabkan karena masyarakat sudah mulai sadar bagaimana cara menjaga lingkungannya dan cara mencegah DBD," kata Dewi saat dihubungi Kompas.com, Jumat(20/3/2015).
Meski menurun, Jakarta Barat masih dalam posisi ke kedua kasus DBD terbanyak dari lima wilayah yang ada. Dewi mengatakan, Sudin Kesehatan Jakarta Barat terus melakukan tindakan preventif seperti pengasapan (fogging) untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD. Seperti pengasapan serentak di delapan kecamatan di Jakarta Barat yang telah dilakukan pada 13-15 Maret kemarin.
"Selain itu, upaya promotif dan preventif juga kami lakukan dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bersama masyarakat. Kami juga mengedukasi mereka dan melakukan larvasidasi," ujar Dewi.
Kecamatan Kalideres adalah wilayah dengan jumlah DBD terbanyak yaitu 37 kasus. Adapun Kecamatan Cengkareng sebanyak 27 kasus, Kembangan 17 kasus, Palmerah sembilan kasus, Taman Sari Tujuh Kasus, Kebon Jeruk tujuh kasus, Tambora enam kasus, dan Grogol Petamburan satu kasus.
Sebanyak enam pasien kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.