Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Pintu Air Karet, Ahok Heran CCTV Menghadap Genting

Kompas.com - 21/03/2015, 18:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengunjungi Pintu Air Karet, di Jalan Tenaga Listrik, Pejompongan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3/2015) sore. Dalam kunjungannya, Basuki blusukan di area sekitar Pintu Air Karet sekaligus menyapa warga.

Kunjungan Basuki ini bukan tanpa alasan. Sebab, Basuki sudah lebih dulu menemukan kalau CCTV yang seharusnya mengarah ke arah pintu air justru salah sasaran. CCTV justru menyorot ke arah genting belakang pos pintu air.

"Saya heran, mau lihat pintu air sini malah salah lihat CCTV nya itu mengarah ke seng (genting)," kata Basuki di sela blusukannya, Sabtu sore.

Basuki lalu mengeluarkan ponselnya dan menunjukan streaming tayangan CCTV tersebut. Hasilnya memang tayangan CCTV justru menyoroti atap rumah warga. Ia sempat menanyakan ke petugas staf Pintu Air Karet, Gery.

Gery mengaku bahwa itu adalah kewenangan teknisi. Menurut Basuki, hal ini akan disampaikan kepada Dinas PU Tata Air untuk memperbaiki arah CCTV tersebut. Selain heran dengan masalah CCTV tersebut, pria yang akrab disapa Ahok juga tak habis pikir mengapa saat hujan lebat Jumat (20/3/2015) kemarin, hanya pintu air karet yang statusnya meningkat jadi siaga I.

Ahok mengatakan, hal ini menyebabkan permukaan air di wilayah Krukut, Semanggi, dan Kuningan meningkat. Padahal, Bendung Katulampa kondisi statusnya normal siaga IV.

Menurut pengakuan petugas di Pintu Air Karet, mereka tidak menutup air. Bahkan dua tahun daun pintu air tidak lagi ditutup. Ahok menilai ada yang tak beres. Selain itu, posisi air di Istiqlal, Gunung Sahari, Waduk Pluit juga sedang rendah.

"Kenapa aliran air dari Manggarai itu tidak ditutup atau dialirkan ke Istiqlal, ke Waduk Pluit, kenapa dibebankan langsung ke BKB (Banjir Kanal Barat)," tanya Ahok.

Padahal, kondisi tanggul BKB sudah tua. Ahok tak ingin kasus kejadian jebolnya tanggul Latuharhary saat dia masih mendampingi Jokowi sebagai Gubernur DKI jebol lagi.

"Jadi BKB ini enggak boleh dilintasi air terlalu tinggi, saya heran sama kepala dinasnya. BKB begitu tua anda lepasin air begitu banyak ke sini (pintu air karet)," ujar Ahok.

Pembagian air

Ahok berharap, pembagian air di setiap pintu air dapat merata. Jika yang satu sudah banyak menampung air, maka harus dialirkan ke yang lain. Bahkan, Ahok rela kalau air yang bermuara ke utara Jakarta itu dilepas walaupun tempat tinggalnya kebanjiran. Asal, tanggul di BKB tidak jebol karena dikirimi air akibat pembagian yang tidak rata.

"Kan begitu Waduk Pluit sudah beres kirim saja kesini, yang tenggelam saya, samping rumah saya enggak apa-apa. Tapi jangan dibebanin ke BKB, ini bahaya sekali. Ini sudah terlalu tua, kalau melintas air tinggi pasti jebol," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com