Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Video Motor Polisi Naik Trotoar dan Terobos Lampu Merah

Kompas.com - 29/03/2015, 06:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Fixietas Jakarta, komunitas yang membuat video aksi polisi tidak disiplin di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mengaku, video itu dibuat secara tidak sengaja. Adalah KS, founder dari Fixietas Jakarta, yang membuat video. Saat itu, dia sedang mengendarai sepeda menuju Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan.

"Kalau gue sama anak-anak emang biasa bikin video sepeda iseng-iseng. Kebetulan waktu itu gue dapat footage polisi itu. Nah, itu sebenarnya ketemu di tengah jalan juga. Terus tiba-tiba ada rame polisi di belakangnya," kata KS kepada Kompas.com, di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2015) sore.

Lucunya, kata KS, polisi tersebut naik motor berjenis Yamaha Mio. Saat diikuti, ternyata polisi tersebut malah melanggar peraturan lalu lintas.

"Dia motornya Mio, jadi lucu juga. Tambah kesal lagi itu polisi yang diikutin naik trotoar dan menerobos lampu merah," kata KS yang merupakan alumnus Sosiologi Universitas Indonesia.

Setelah itu, kata KS, para polisi yang menggunakan sepeda motor tersebut berhenti di pos polisi bundaran Pondok Indah. Video tersebut pertama kali dibuat KS pada tahun 2014 lalu. Karena materi videonya lucu, Karfianda lantas memasukannya ke situs Vimeo. (Baca: "Dua Cara Tembus Macet Jakarta, Pakai Sepeda atau Jadi Polisi")

"Kebetulan akhir-akhir ini lagi upload video 1 atau 2 menit ke Facebook. Nah salah satunya itu video. Nggak tahu kalau ternyata respons netizen sangat banyak," ujar dia.

Panutan masyarakat

Bagi KS, institusi kepolisian bisa jadi panutan bagi masyarakat. Kendati demikian, untuk mencapai hal tersebut, institusi penegak hukum di Indonesia tersebut harus melakukan revolusi terhadap anggotanya.

"Kuranginlah yang kayak gitu (tidak disiplin). Mental kepolisian harus digodok lagi supaya jadi panutan masyarakat indonesia," kata KS berharap.

Selain itu, menurut KS, posisi institusi kepolisian sangat rawan menjadi hujatan masyarakat, apalagi masyarakat Indonesia sensitif terhadap peristiwa yang melibatkan institusi tersebut.

"Kepolisian tertiblah. Kalau jadi polisi di Indonesia tuh harus ngerti, posisinya rawan tidak disukain, orang-orang tuh tinggal di senggol dikit, langsung jadi masalah, apalagi Indonesia orangnya pada sensitif," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com