Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas Dukung Kapolsek yang Borgol Anggotanya di Tiang Bendera

Kompas.com - 31/03/2015, 06:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sikap Kepala Kepolisian Sektor Metro Gambir Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro yang memborgol seorang anggotanya Briptu Kepala SW di lapangan Mapolsek Gambir diapresiasi oleh Komisi Polisi Nasional (Kompolnas). Pasalnya, penindakan tegas perlu dilakukan sekalipun kepada anggota secara situasional. "

Saya dukung ketegasan Kapolsek, jangan sampai melindungi anggotanya yang bersalah," ujar Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan, Senin (30/3/2015) malam.

Menurut dia, situasi saat itu yang dijelaskan oleh Susatyo menunjukkan bahwa SW perlu mendapat tindakan tegas. Pasalnya, dia sudah tidak menghormati komandannya. Tidak hanya itu, dia juga kabur saat akan diperiksa, melawan saat akan ditindak.

"Itu situasional ya, jadi tidak apa-apa diberikan tindakan tegas seperti itu, asal benar anggota itu bersalah (menggunakan narkoba)," tutur Edi.

Sebelumnya, Susatyo menjelaskan, SW terbukti merupakan pengguna aktif narkoba jenis sabu. Hal itu dilihat dari tes urine yang sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Ia pun kerap kabur saat akan diperiksa. Bahkan, ia juga sering membolos saat bekerja di Sentra Pelayanan Kepolisian Polsek Gambir sehari-harinya. Alhasil, Wakapolsek diperintahkan untuk menjemputnya di rumahnya. Namun, sikap SW juga belum dapat korporatif, maka Susatyo memborgolnya. "

Menangani seseorang yang masih dalam pengaruh obat-obatan itu tidak mudah. Dia bisa berontak, makanya supaya tidak melawan diborgol, dan dibawa keluar supaya bisa dilihat banyak orang," tutur Susatyo.

Namun, perlakuan tersebut hanya dilakukan selama sekitar satu jam. Setelah itu,SW ditahan di Unit Narkoba Polsek Gambir. Ia sedang menjalani pemeriksaan selama 3x24 jam untuk menentukan sanksi yang diberikan kepadanya. Dari SW, polisi juga mengamankan alat hisap atau bong.

"Kemungkinan akan direhabilitasi. Namun tetap akan diberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Susatyo.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, SW akan menghadapi sidang kode etik. Selanjutnya, ia akan diproses secara hukum. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com