Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Netizen soal Polisi Mau Rekam Pelanggar "Ngeyel"

Kompas.com - 31/03/2015, 13:23 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi berencana untuk merekam proses penilangan, khususnya saat menghadapi pelanggar-pelanggar yang melawan.Tujuannya untuk menghindari kesalahpahaman dengan pelanggar lalu lintas.

Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono mengatakan, video rekaman tersebut bisa dijadikan alat bukti bila terjadi fitnah dari pelanggar maupun sebaliknya.

Rencana ini menuai komentar beragam dari netizen. Dalam berita yang ditampilkan Kompas.com dengan judul "Sering Di-"Bully" di Medsos, Polisi Akan Rekam Pengendara yang Ditilang," sejumlah pembaca memberikan komentarnya.

Sebagian komentar bernama pesimistis, tetapi ada pula yang mendukung gagasan tersebut. Seperti akun bernama Koprol Jago yang menulis: kayaknya rekaman Pak Pol bakal banyak editan. Bagian salam tempel dan upeti enggak bakal nongol. Kritik masyarakat kan muncul karena kinerja Polri amburadul. Kalau kinerja sesuai semboyannya, melayani masyarakat, enggak bakal di-bully lah.

Akun Roland menulis, wah masak petugas yang nyegel mau disamakan dengan masyarakat yang ngeyel? Masyakarat itu kan heterogen. Kalau yang ditilang polisi itu ternyata preman, pengedar narkoba, atau DPRD DKI, ya jelas saja pasti ngeyel. Jangan disamakan dengan petugas polisi yang memang dituntut harus profesional.

Akun Suyono Apol menulis, hanya dengan konsisten dan berbuat jujur, benar, dan baik polisi bisa memperbaiki citranya. Jutaan masyarakat melihat dan mengalami sendiri, masa bohong? Pencitraan boleh-boleh saja kalau tujuannya untuk sosialisasi kinerja polisi yang sebenarnya, tetapi kalau cuma akal-akalan pencitraan kosong, akan dicemooh.

Akun Handy T menulis: kalau yang salam tempel, direkam juga enggak, atau pelanggar lalu lintasnya bukan langsung ditilang tapi diajak ke dalam pos juga. Akun Runtah menulis: kok yang ditilang doang? Ini polisi apa alay yang mencari pembelaan? Rekam semuanya dong, mau ditilang atau oknum anggota yang undisipliner (pungli, langgar aturan, pake narkoba dll), jangan pilih-pilih. Kalau cuma rekam masyarakat yang salah, sementera anggota salah ditutupi, polisi ngga jauh beda dari alay.

Akun bernama Indonesia Maju menulis, Itu kan cerita versinya pak polisi, yang mana si pengendara motor katanya perwira polisi. Itu kan di videonya banyak penumpang, banyak saksi mata yang bilang pengendara motor yang salah. Kenapa cuma omongan pengendara motor yang dipegang, sedangkan omongan para penumpang tidak dipercayai?

Ada pula yang mendukung seperti akun bernama Hussein Sastra yang menulis: bagus tuh. Semua slaing rekam untuk transparansi. Singapura sudah mulai. Polisi Singapura dibekali kamera yang dipasang di dada. Kendaraan bermotor banyak yang dipasang kamera seperti di taksi, sebagai bukti kalau ada tabrakan dll.

Atau Titanium Pratiwi yang menulis, iya Pak setuju, rekam saja orang yang melanggar biar masuk TV sama Youtube. Biar keluarga sama teman-temannya lihat kelakuannya, biasa kalau kena tilang kan tuh orang cerita ke orang lain kayak yang benar saja. Lanjutkan Pa sukses biar terbukti dan semua orang jadi tahu siapa yang suka memutarbalikan fakta.

Akun Santo menulis, di Amerika mulai diuji coba polisi memakai baju yang dipasangi kamera. Jadi semua interaksi antara polisi dan masyarakat terekam kamera, hasilnya penggunaan kekerasan oleh polisi turun 60 persen, dan keluhan masyarakat turun 88 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com