Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Esok, Ahok Resmikan RS Tipe D di Pesanggrahan

Kompas.com - 01/04/2015, 17:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan meresmikan 15 rumah sakit tipe D, Kamis (2/4/2015). Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama bakal meresmikan 15 rumah sakit tipe D yang dilakukan secara simbolis di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Ada 15 RS tipe D yang besok diresmukan secara simbolis oleh Gubernur di (Kecamatan) Pesanggrahan," kata Koesmedi di Balai Kota, Rabu (1/4/2015).

Kendati demikian, ia mengatakan, tidak semua rumah sakit sudah rampung 100 persen pembangunannya. Namun, ia mengklaim, rumah sakit ini sudah dapat melayani masyarakat. Sebab, rumah sakit tipe D ini diawasi oleh rumah sakit tipe B.

Nantinya, rumah sakit tipe B (RSUD) itulah yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien di rumah sakit tipe D. Rumah sakit tipe D disiapkan untuk melayani tindakan medis, kefarmasian, layanan keperawatan dan kebidanan, penunjang klinik dan nonklinik, serta rawat inap. Ada pula instalasi gawat darurat yang beroperasi 24 jam.

Setiap rumah sakit tipe ini dilengkapi setidaknya 20-50 tempat tidur rawat inap. Peningkatan Puskesmas Kecamatan ini menjadi rumah sakit tipe D untuk mengurangi kepadatan pasien di rumah sakit tipe B.

"Jadi pasien tempat tidur di rumah sakit tipe B itu benar-benar digunakan untuk masyarakat yang memerlukan keadaan darurat," kata Koesmedi. 

Rumah sakit tipe D yang akan dioperasikan adalah RS di Cempaka Putih, Sawah Besar, Johar Baru, Kemayoran (Jakarta Pusat), Koja, Cilincing, Pademangan (Jakarta Utara), Kembangan, Kalideres (Jakarta Barat), Jagakarsa, Tebet, Mampang Prapatan, Pesanggrahan (Jakarta Selatan), Kramat Jati, dan Ciracas (Jakarta Timur).

Dengan perubahan status itu, sejumlah puskesmas kelurahan ditingkatkan menjadi puskesmas kecamatan, antara lain Puskesmas Cempaka Putih Barat 1, Harapan Mulia, Srengseng Sawah, Tugu Utara, Bangka, dan Kramat Jati 2. 

Pemprov DKI menganggarkan Rp 20 miliar-Rp 25 miliar untuk menambah ruang inap, fasilitas, dan alat medis di 15 rumah sakit baru tersebut tahun ini. Selain itu, Pemprov DKI juga menyasar lahan untuk membangun 29 rumah sakit tipe D pada tahun 2016. Penambahan hingga 44 rumah sakit tipe D dua tahun ini diharapkan memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com