Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Buah Itu Digerebek Polisi karena Air Zamzam Palsu

Kompas.com - 02/04/2015, 12:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Enam mobil reserse Polres Metro Jakarta Pusat mendatangi sebuah ruko di Jalan Inpres Nomor 29 di RT 02 RW 02, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2015) sekitar pukul 20.00 WIB.

Rumah yang juga berfungsi sebagai toko itu masih buka ketika puluhan polisi yang mengendarai lima Toyota Avanza warna gelap dan sebuah Mitsubishi Pajero putih tiba. Para petugas yang berpakaian sipil itu langsung menanyakan pemilik rumah, Sudarto.

Sementara itu, suasana Jalan Inpres di depan toko pun masih ramai. Ada yang nongkrong di warteg, menikmati bubur kacang hijau di warung, ataupun berbelanja di toko pakan hewan. Tidak satu pun dari warga itu yang mengira bahwa toko Sudarto tengah digerebek aparat kepolisian.

Suparman, yang tinggal berhadapan dengan toko berwarna biru putih itu, adalah salah satu orang yang tidak menyadari hal ini. Ia saat itu sedang duduk di dekat tempat penjual pulsa di depan toko itu. Ia melihat banyak mobil parkir dan orang masuk keluar toko.

Ia mengira, yang datang adalah kerabat Sudarto. "Saya pikir mobil tamu lagi mau acara tahlilan di rumah Pak Haji," kata pria yang juga Ketua RT 03 di RW 01, Kelurahan Tengah, Jakarta Timur, itu pada Kamis (2/4/2015).

Surparman melanjutkan, setelah itu, Sudarto terlihat dibawa polisi. Ia masih tak curiga karena masih berpikir bahwa yang datang adalah tamu. Meskipun begitu, ia sempat melihat ada orang mengenakan seragam polisi yang ditutupi jaket. Keramaian itu baru usai sekitar pukul 00.00.

Suparman kaget mendengar berita di televisi menjelang siang tadi. Ternyata, yang dia lihat semalam adalah penggerebekan polisi di rumah Sudarto. "Katanya jual air zamzam palsu. Padahal kami saja enggak pernah tahu kalau di sini jual begituan. Yang kami tahu itu jualan buah," ujar Suparman. [Baca: Hati-hati, Banyak Air Zamzam Palsu]

Senada dengan dia, Rio warga RT 03 RW 01, yang juga punya tempat tinggal di seberang toko itu, mengatakan  tidak pernah tahu bahwa Sudarto adalah penjual air zamzam palsu.

"Setiap hari yang kami lihat itu kardus-kardus buah. Dia punya usaha jual buah untuk hotel. Ini toko tiga pintu, semuanya jualan buah. Teman saya aja sopir di sini, tetapi saya enggak tahu dia jualan gituan," ujar Rio.

Menurut Rio, Sudarto sudah lama tinggal di Kelurahan Tengah. Dia menyebut, pria itu dulunya buruh di Pasar Kramatjati. Namun, nasib mengubah Sudarto yang kini memiliki tempat usaha besar dan banyak mengoperasikan mobil untuk dagang. Tujuh tahun lalu, toko Sudarto, pria asli Jepara itu, berdiri megah dan memekerjakan banyak karyawan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa pegawai toko tampak tak bekerja sejak kejadian ini. Sebanyak 5-6 pekerja hanya tidur-tiduran sambil menonton televisi. Dari celah rolling door toko terlihat, di bagian dalam terdapat banyak buah, seperti pisang, jeruk, dan beras, serta perabotan.

Tak ada tulisan bahwa toko itu menjual air zamzam atau minyak zaitun. Toko ini hanya berjarak sekitar 200 meter dari Polsek Kramatjati. Sementara itu, para pekerja tampak bungkam dengan kejadian ini. "Enggak tahu, kami hanya jualan buah," ujar seorang pekerja di dalam toko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com