Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diultimatum Ahok, Kasudin Tata Air Mengaku Sudah Biasa

Kompas.com - 03/04/2015, 18:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan Deddy Budiwidodo mengaku tidak terkejut saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjuk serta memintanya untuk menjelaskan perihal normalisasi Kali Krukut yang tak kunjung terealisasi.

Basuki meminta Deddy menjelaskan banjir akibat luapan Kali Krukut saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jakarta Selatan (31/3/2015) lalu.

"Biasalah itu, biasa saja tuh saya. Kan kemarin pas Gubernur (melakukan) peninjauan pas banjir di Kemang, saya juga hadir. Tugas kami adalah mengabdi dan hari libur pun kami ada," kata Deddy kepada Kompas.com, Jumat (3/4/2015).

Ia mengatakan, normalisasi Kali Krukut memang sudah harus dilakukan. Pasalnya bantaran Kali Krukut sudah ditimpa beton untuk dibangun perumahan maupun perumahan semi permanen. Kali Krukut, kata dia, kini lebarnya hanya 4-5 meter. Padahal idealnya, lebar Kali Krukut mencapai 20 meter. Pihaknya memiliki tugas untuk membebaskan lahan normalisasi Kali Krukut dari Jalan Kapten Tendean hingga Kemang.

Sudin Tata Air Jakarta Selatan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum untuk menormalisasi Kali Krukut.

"Kami berkolaborasi untuk menekan debit air Kali Krukut. Kami harus membebaskan dari wilayah Kapten Tendean sampai Kemang dan membangun sheetpile (dinding turap) di sana," kata Deddy.

Tahun ini, rencananya pihaknya melakukan pembebasan lahan Kali Krukut. Sementara pada musrenbang Jakarta Selatan, Basuki menegaskan agar normalisasi Kali Krukut selesai tahun ini. Sehingga wilayah Kemang, Petogogan, Jalan Bangka, dan Jalan Puloraya tidak lagi terendam banjir.

Apakah Deddy mampu menerima tantangan Basuki tersebut? Pasalnya pada musrenbang Jakarta Selatan kemarin, Basuki menganggap Deddy tidak cocok menjabat sebagai Kasudin Tata Air Jakarta Selatan. Alasannya, tempat tinggal Deddy yang berlokasi di Jakarta Timur dan jauh dari lokasi kerjanya. Sehingga sulit memantau jika genangan mulai muncul.

"Ya Insya Allah (bisa normalisasi Kali Krukut tahun ini). Secara hitung-hitungan teknis, hidrologi debitnya ada dan memang normalisasi Kali Krukut itu memang goal (tujuan) kami," klaim Deddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com