Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan Tak Kunjung Terlihat, Pengunjung Nikmati Peragaan Sains

Kompas.com - 04/04/2015, 19:48 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Antusiasme pengunjung di Museum PP Iptek tetap tinggi meski cuaca Sabtu (4/4/2015) malam kurang mendukung untuk mengamati fenomena gerhana bulan total di Jakarta.

Pengunjung menikmati peragaan sains dan talk show bertema gerhana oleh PP Iptek. Kegiatan ini melibatkan pengunjung, khususnya anak-anak.

Dari pantauan Kompas.com, para pengunjung masih menunggu penampakan gerhana bulan di sana. Sembari menunggu, mereka juga berfoto dengan instrumen-instrumen sains yang dipamerkan di sana.

"Anak-anak emang mau main ke sini juga buat ngeliat (gerhana) bulan. Cuaca mendung sih ya, tapi kita tetep seneng aja ke sini, sekalian ngabisin waktu liburan, tadi juga ada gamesnya," sebut Andi (35), yang datang dari Lenteng Agung bersama istri dan dua orang anaknya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Fitri, ibu rumah tangga yang mengunjungi Museum PP Iptek bersama suami dan 3 orang anaknya. "Anak-anakku masih pada SD, sebelumnya mereka tahu gerhana di sekolah doang. Ini mereka tadi kelihatan serius ngikutin talkshow soal gerhana. Mungkin nanti mereka mau jadi apa tuh namanya, astronom," ujar Fitri, sambil tertawa.

Meski belum ada tanda-tanda langit akan kembali cerah, para petugas PP Iptek tidak khawatir bila gagal melakukan pengamatan. Mereka menyebut, sejumlah titik pengamatan di Jakarta malam ini juga belum berhasil melihat bulan karena mendung dan hujan yang masih turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com