Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Kurang Aman, Odong-odong Akan "Dibersihkan" dari Jakarta Pusat

Kompas.com - 06/04/2015, 15:12 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lurah dan camat Jakarta Pusat mengeluhkan keberadaan odong-odong jenis kendaraan bermotor, terutama mobil, yang kerap melewati jalan protokol di wilayahnya. Keluhan tersebut ditanggapi dengan penertiban di beberapa titik.

Beberapa titik tersebut yakni Cempaka Putih, Sawah Besar, Johar Baru, dan Tanah Abang.

Kepala Seksi Angkutan Darat Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Pusat Agus Kurniawan mengatakan, selain Sawah Besar, ketiganya sudah dapat dipastikan ditertibkan.

"Kalau Sawah Besar itu tentatif karena ada dua odong-odong yang teronggok. Masyarakat merasa terganggu dengan keadaan tersebut," kata Agus, Senin (6/4/2015).

Keberadaan mobil odong-odong tersebut sangat menganggu masyarakat. Apalagi, sambung Agus, mobil odong-odong rawan kecelakaan.

"Dari sisi keamanan sangat bahaya. Saya bayangkan kalau anak saya di sana, terus ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Itu kan bahaya sekali," kata Agus.

Bahaya tersebut, kata Agus, mengancam para penduduk yang berada di jalan-jalan kecil. Sebagian dari mereka kerap kali harus minggir ketika mobil odong-odong lewat.

"Mobilnya kan besar. Jalannya juga cepat. Kebanyakan bekas Elf. Bisa dilihat sendiri jalan di Jakarta sempit," ucap Agus.

Sebelum penertiban, dia mengaku jajarannya akan melakukan koordinasi dengan kecamatan dan kelurahan setempat. Nantinya, diberlakukan dulu sosialisasi.

"Nanti pas penertiban kalau ada yang membandel diderek. Keinginan dari Pemkot Jakpus gitu supaya ada shock therapy," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com