Di media sosial Twitter, tagar #Ahokasbun (asal bunyi) merajai puncak trending topics Indonesia. Mereka mempertanyakan pernyataan Basuki tersebut. Kemudian, bagaimana tanggapan Basuki melihat kondisi ini?
"Ya, makanya saya ngomong apa adanya, Anda nyerang saya. Makanya, sekarang saya tanya kalau enggak boleh (minum) alkohol, kamu juga jangan minum obat batuk, obat batuk itu juga ada alkohol. Emang saya asal bunyi?" kata Basuki di Balai Kota, Rabu (8/4/2015).
Menurut dia, belum ada peristiwa mengonsumsi bir menyebabkan kematian. Sebab, bir tidak bisa dioplos dengan bahan lain karena bahan bakunya terlalu mahal. Ia kembali menceritakan saat zaman pemerintahan Amerika Serikat melarang peredaran minuman keras. Saat itu, justru banyak terjadi penyelundupan serta perdagangan gelap minuman keras dan banyak ditemukan mayat di bagasi mobil.
Lagi pula, Basuki menegaskan Pemprov DKI telah membatasi perdagangan minuman keras dengan menerapkan batasan usia di minimarket. Warga yang ingin membeli minuman beralkohol harus menunjukkan KTP terlebih dahulu.
"Itu sejarah dan saya enggak asal bunyi. Kalau kamu bilang alkohol itu haram, jangan minum obat batuk karena ada alkoholnya. Jadi, kita mesti fair jadi orang, kalau ada yang bilang dosa minum alkohol, nyuri duit rakyat lebih dosa," kata Basuki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.