Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Terperangkap Dalam Lubang Biopori di Depan Gedung DPRD DKI

Kompas.com - 20/04/2015, 16:15 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pria terperangkap di sebuah lubang biopori di depan Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (20/4/2015). Lubang tersebut berukuran sekitar 4 x 4 meter persegi.

"Dia tadinya menyeberang jalan terus setelah itu dia ngorek-ngorek lubang ini nih. Enggak tahu gimana dia sudah masuk. Tinggal tangannya doang tuh melambai-lambai," ujar seorang saksi mata, Dani, di Jalan Kebon Sirih.

Dani mengaku tidak mengenal pria tersebut. Tidak diketahui pula alasan bagaimana dan mengapa pria tersebut masuk ke lubang biopori. Sebagian warga sempat mengira pria tersebut gila.

"Mungkin dia pikir masuk ke situ bisa langsung ke Amerika kali," ujar Dani.

"Mungkin dia lagi cari batu akik," ujar warga yang lain.

Tidak lama setelah Dani terperangkap, anggota polisi dari Polsek Gambir, Satpol PP, petugas PMI, dan petugas pemadam kebakaran datang untuk menyelamatkan pria tersebut. Dani mengatakan, semua petugas mencoba menyelamatkan pria tersebut dengan tali.

Wakil Kepala Kepolisian Gambir Kompol Nababan ikut hadir dalam penyelamatan tersebut. Dia juga mengaku bingung apa penyebab sehingga pria tersebut bisa terperosok.

"Ada lubang, enggak tahu bagamaina dia bisa masuk, terus dia teriak. Jadi, bukan jatuh, dia masuk ke serapan, masuk kakinya," ujar Nababan.

Saat ini, pria tersebut sudah dibawa oleh petugas pemadam kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com