Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkarnya Produksi Sabu di Rusun Kapuk Muara Berawal dari Bau

Kompas.com - 28/04/2015, 16:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terungkapnya praktik produksi narkoba jenis sabu di Rusun Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, berawal dari laporan masyarakat mengenai adanya bau menyengat dari salah satu unit rusun. Dari bau tersebut, terungkap adanya pabrik narkoba kecil yang dijalankan AL (34) sekeluarga di rusun tersebut.

Kepala Sub Direktorat Psikotropika Badan Narkotika Nasional Komisaris Besar I Ketut Setiawan mengatakan, bau tersebut tercium dari lantai 4 rusun yang ditempati AL sekeluarga.

"Kebetulan di lantai 4 ada warga yang melaporkan bau tidak enak seperti bau kimia. Memang terasa oleh masyarakat sekitar. Kemudian, dari laporan warga ini, kita tindak lanjuti," kata Ketut, di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (28/4/2015).

BNN sempat melakukan pengintaian di rusun tersebut. Setelah memastikan adanya kegiatan produksi narkoba, BNN melakukan penggerebekan di unit rusun berukuran 4 x 6 meter yang ditempati AL sekeluarga.

Hasilnya, didapati sebuah kitchen lab atau laboratorium pembuatan narkoba jenis sabu di dalamnya. [Baca: Sekeluarga di Jakarta Utara Terlibat Produksi Sabu]

Menurut Ketut, aktivitas produksi narkoba AL dan keluarganya hampir tak diketahui masyarakat rusun.

Sebab, AL sekeluarga kerap menyamarkan bau dari pabrik kecil narkoba milik mereka dengan membakar dupa.

AL sekeluarga merupakan keturunan Tionghoa dan biasa melakukan hal tersebut untuk kegiatan keagamaan.

"Mereka mencari upaya untuk menyamarkan bau dengan pembakaran dupa. Mereka juga dikenal tertutup," ujar Ketut.

Hasil interogasi Ketua RW di rusun tersebut, AL sekeluarga sudah menempati rusun sejak dua tahun lalu. Namun, tersangka mengaku baru memproduksi sabu satu bulan belakangan.

Rusun Kapuk Muara tercatat sebagai rusun milik Pemprov DKI. Para tersangka diduga masuk ke rusun dengan cara membeli dari penghuni tetap.

Hasil pengintaian BNN menemukan unit rusun di Kapuk Muara dijual hingga Rp 40 juta. Ketut berharap, kasus ini tidak terulang. Masyarakat yang tinggal di rusun diminta melaporkan jika menemukan hal yang mencurigakan dari tetangganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com