Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Lulung Enggak Perlu Buka-bukaan, Pasti Terbuka Sendiri

Kompas.com - 30/04/2015, 16:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menilai sosok yang harus bertanggung jawab dalam kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) akan muncul dengan sendirinya. Pendapat itu ia lontarkan untuk menanggapi niat Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana yang ingin buka-bukaan dalam kasus ini.

"Itu mah enggak perlu buka-bukaan, pasti kebuka sendiri. Inilah hukum," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Kamis (30/4/2015).

Taufik pun berjanji akan bersikap kooperatif apabila anggota fraksinya, Fraksi Partai Gerindra, terlibat dalam kasus ini. Taufik menegaskan, dalam kasus ini, porsi eksekutif lebih besar daripada legislatif.

Ia mengingatkan bahwa pihak pelaksana dalam pengadaan UPS adalah eksekutif. Pemeriksaan Lulung dan Fahmi pun, menurut Taufik, dianggap sebagai hal yang biasa saja. Sebab, porsi anggota DPRD dalam pengadaan UPS hanya sebagai pembahas.

Anggota DPRD tidak mengurus bagian pelaksanaan. Oleh karena itu, Taufik menilai pemanggilan anggota DPRD hanya sebatas melengkapi informasi polisi.

"Tapi yang jelas bahwa apa yang dilakukan polisi itu kan dalam rangka penegakan hukum, jadi harus didukung. Jadi dewan harus kooperatif," ujar Taufik.

Sebelumnya, Abraham Lunggana (Lulung), melalui kuasa hukumnya, menyatakan mendukung penyidik Bareskrim Polri untuk mengungkap perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan UPS. Lulung ingin menjadi whistle blower. [Baca: Lulung Akan Ungkap Anggota DPRD DKI yang Terlibat Kasus UPS]

"Prinsipnya, Bang Haji siap membuka data dan akses kepada penyidik terkait kasus UPS agar terang benderang," kata kuasa hukum Lulung, Ramdan Alamsyah, di Kompleks Mabes Polri, Rabu (29/4/2015).

"Termasuk Bang Haji akan mengungkap siapa-siapa saja anggota Dewan yang ikut bermain dalam kasus itu. Semua akan disampaikan ke penyidik dalam pemeriksaan besok," lanjut Ramdan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com