Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Sebut Gulirkan HMP Ahok sebagai Langkah Menjaga Muka DPRD

Kompas.com - 03/05/2015, 19:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik memandang masih perlu waktu lama bagi DPRD DKI untuk menindaklanjuti keputusan hak angket dengan menggulirkan hak menyatakan pendapat (HMP) kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sebab, kata Taufik, hingga kini belum semua fraksi menyepakati HMP tersebut.

"Kami memang sedang menunggu momen, di dalam politik itu memang perlu kesabaran. Jadi menggulirkan HMP juga butuh kesabaran tinggi mencapainya," kata Taufik dalam diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (3/5/2015). 

Adapun fraksi yang belum sepakat atau bahkan tidak sepakat dengan wacana HMP adalah fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Fraksi PDI-P memiliki anggota terbanyak, yakni 28 anggota DPRD.

Keputusan fraksi PDI-P itu bisa diubah jika mendapat instruksi dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Sementara itu fraksi partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP), klaim dia, sepakat menggulirkan HMP.

"PDI-P dulu juga sepakat menggulirkan angket dan akhirnya tahu Gubernur melakukan pelanggaran. Sekarang kalau mereka enggak setuju HMP ya Insya Allah minggu depan atau dua minggu lagi ada (Megawati) mendorong untuk HMP," kata Taufik. 

Ia menegaskan pengguliran HMP ini juga sebagai langkah menjaga "muka" DPRD di hadapan publik. Sebab, jika HMP tidak digulirkan, maka publik menganggap DPRD sia-sia melaksanakan angket kepada Ahok, sapaan Basuki.

Selain itu, melalui angket tersebut, Basuki juga telah dinyatakan bersalah melanggar undang-undang karena menyampaikan dokumen palsu RAPBD dan etika.

"HMP memang mukanya DPRD DKI Jakarta. Karena kami tidak mau kehilangan muka, maka KMP pasti sepakat HMP. Masa ada orang melanggar UU enggak kami tegur, harus diberi peringatan dengan HMP itu dan tidak selalu berujung pemakzulan," kata Ketua DPD Gerindra DKI itu. 

Adapun fraksi di DPRD yang telah memberikan dukungannya terhadap HMP, yakni Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PPP, dan Partai Demokrat dari Fraksi Demokrat-PAN.

Kemudian saat ini disusul oleh fraksi lain seperti Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) yang mendukung HMP, dengan catatan tidak mendukung pemakzulan.

Sementara itu, fraksi yang menyatakan tidak mendukung adalah Fraksi Partai Nasdem, Fraksi PKB, dan Partai Amanat Nasional dari Fraksi Demokrat-PAN. Saat ini bertambah dengan kehadiran Fraksi PDI-P dan Fraksi Partai Hanura yang ikut tidak mendukung HMP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com