"Kebetulan kejadian tanggal 1 itu lagi libur panjang, boleh dikata mayoritas staf libur. Tetapi, security dan engineering ada," kata Security and Safety Hotel Bidakara, Solichin, Selasa (5/5/2015).
Saat itu, para petugas keamanan dan teknisi yang sedang melakukan ibadah shalat Jumat langsung bergegas menuju titik api. Mereka langsung mencoba untuk memadamkan api tersebut.
"Kejadian diperkirakan menurut investigasi yang kami lalukan, pukul 12.37. Kalau boleh dikata (saat) orang shalat Jumat dan istirahat siang," kata Solichin.
Saat itu, kebakaran terjadi karena ada percikan api akibat penambahan daya listrik di salah satu stan. Percikan api tersebut menjalar ke bahan-bahan yang sebagian besar material gabus, kayu, dan kain.
"Nah itu biasanya mengeluarkan asap hitam pekat," kata Solichin. Sebagian orang yang berada di sana pun panik. Mereka yang sebagian besar perempuan berteriak ketakutan saat melihat asap hitam semakin membubung tinggi dan memenuhi ruangan.
"Mereka menyebut sprinkler tidak berfungsi atau tidak ada yang datang," kata Solichin. Padahal, ucap Solichin, kondisi sprinkler saat itu berfungsi normal. Hanya saja, baru bisa pecah saat suhu mencapai 65 derajat celsius.
"Tim tanggap dari kita bekerja dengan mengambil apar (alat pemadam kebakaran). Jumlah tim saat itu 30 orang," ucap Solichin.
Saat pertama kali memadamkan, Tim Tanggap Hotel Bidakara menggunakan apar foam. Melihat tidak ada perubahan, akhirnya tim menggunakan C02.
Tak berselang lama, akhirnya pemadam kebakaran pun turun tangan. Mereka mencoba mengeluarkan asap hitam pekat terlebih dahulu sambil memadamkan api.
"Pertama datang dua mobil, kemudian datang delapan lagi. Karena asap di dalam terlalu pekat, mereka coba menjebol atap. Nah di situlah awal keruntuhan plafon kita. Mereka nembak air ke bawah. Tetapi, plafon juga jebol karena air sprinkler sudah nyala," kata Solichin.
Pantauan Kompas.com, plafon Ballroom Birawa terlihat runtuh sehingga terlihat atapnya.
Akibat kebakaran tersebut, acara Wedding Expo 9 tidak jadi dilaksanakan. Sebab, hampir sebagian besar ornamen dan pameran yang sudah disiapkan terbakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.