Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Enggak Usah Ancam-ancam Kami Lagi

Kompas.com - 06/05/2015, 14:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempertanyakan tidak tercapainya kesepakatan antara Organda dan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI perihal besaran rupiah per kilometer.

Ketidaksepakatan penentuan besaran tarif rupiah per kilometer terjadi lantaran operator APTB meminta pembayaran sebesar Rp 18.000, sementara Dishubtrans memberi penawaran antara Rp 14.000-Rp 15.000. 

"Kami kan sudah kasih opsi dua surat pakai sistem rupiah per kilometer. Kami lagi mau lelang. Ya sudahlah, Organda kan saya juga sudah saya usul, tetapi ini ada permainan apa, kok sampai begitu mahal harganya," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (6/5/2015). 

Menurut Basuki, besaran rupiah per kilometer ini jauh lebih rendah dibanding besaran yang ditetapkan empat tahun lalu. Oleh karena itu, ketika kini DKI menetapkan besaran itu, operator tidak menerimanya.

Basuki pun mengatakan, DKI bakal memberi penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada PT Transjakarta. PMP ini dipergunakan untuk pembelian unit bus transjakarta.

"Kalau Organda tidak mau, tahun ini saya akan PMP besar-besaran sama PT Transjakarta. Saya suruh produsen mobil untuk siapkan mobil sejenis Hino bisa 2.000 mobil (bus) per tahunnya (diproduksi untuk DKI). Siapkan uang, kami beli saja, jadi (pengusaha) enggak usah ancam-ancam kami lagi," kata Basuki.

Lebih lanjut, Basuki menegaskan, pihaknya masih akan melakukan lelang tender untuk menetapkan besaran rupiah per kilometer. Basuki menjanjikan, besaran rupiah per kilometer sudah akan ditetapkan akhir Mei ini.

Apabila APTB benar-benar tidak melintas di dalam Kota Jakarta, Basuki mengimbau warga Ibu Kota tidak khawatir. Pasalnya, PT Transjakarta membeli banyak unit transjakarta dan akan membuat trayek baru hingga ke kota mitra sebagai alternatif pengganti trayek APTB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com