Djarot menilai, sebagai seorang pejabat publik, sudah seharusnya Tri dekat dengan masyarakat yang dipimpinnya. Hal itu tidak cukup dilakukan hanya dengan memanfaatkan laporan lurah via aplikasi pesan singkat WhatsApp.
"Seharusnya sebagai bupati harus turun, harus dekat, dan tahu masyarakatnya supaya tahu potensinya persoalan mendasar di masyarakat itu. Karena kalau cuma lewat WA, kadang-kadang enggak sesuai," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Meski demikian, Djarot tetap mengapresiasi Tri yang memanfaatkan laporan-laporan lurah via WhatsApp. Djarot menilai hal itu membuktikan jaringan internet yang ada di Kepulauan Seribu sudah cukup baik. "Berarti kan jaringannya mantap to? Jaringannya sudah kuat," ujar mantan Wali Kota Blitar ini.
Sebelumnya, Tri diberitakan lebih sering berada di wilayah Jakarta daratan ketimbang berada di kepulauan yang berada di perairan Teluk Jakarta itu. Ia pun telah mengakui hal tersebut. Menurut Tri, ia berada di rumah dinasnya yang ada di Pulau Pramuka jika hanya ada keperluan, sedangkan untuk memantau kondisi daerah yang dipimpinnya, ia cukup mengandalkan laporan dari lurah-lurah yang bertugas di sana.
"Ya enggak harus setiap kali pergi keliling pulau, kan sekarang ada WA (WhatsApp). kami monitor dari situ dengan laporan para lurah masing-masing pulau. Pakai sistem dong, kalau tidak, ya saya babak belur setiap hari keliling pulau," ujar dia, Senin (11/5/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.