"Prestasinya meningkat dari tahun lalu," kata Arie saat dihubungi. Tahun ini, untuk jurusan IPA, hanya satu siswa yang tidak lulus dengan tingkat kelulusan mencapai 99,996 persen.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, persentase kelulusan siswa IPA sebesar 99,947 persen dengan 12 siswa tidak lulus.
Sementara itu, satu orang siswa jurusan IPS juga tidak lulus dari total siswa 27.420 orang. Kelulusan mencapai 99,996 persen.
Tahun lalu, persentase kelulusan siswa jurusan IPS sebesar 99,740 persen dan sebanyak 69 siswa tidak lulus. Sama seperti tahun lalu, siswa jurusan bahasa 100 persen lulus. Untuk SMK, tahun ini sebanyak enam siswa tidak lulus dengan kelulusan 99,991 persen.
Tahun lalu, sebanyak 18 siswa SMK tidak lulus. "Jadi, ini data sementara yang dilaporkan rayon dan kami coba terus verifikasi. Tetapi, hasil ini sudah meningkat meskipun hanya berbeda 0,001 persen," kata Arie.
Adapun hasil ujian tahun 2015 hanya akan digunakan sebagai pertimbangan untuk tiga manfaat, yakni pemetaan mutu program dan satuan pendidikan dasar, seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, dan pembinaan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Hasil UN SMA atau sederajat akan digunakan sebagai pertimbangan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Kebijakan tersebut tertuang melalui Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 0123/MPK H/KR/2015 dan Nomor 8/M/KB/II/2015 yang dikeluarkan pada 17 Februari 2015.
Kelulusan siswa ditentukan sepenuhnya oleh pihak sekolah dengan mempertimbangkan hasil semua mata pelajaran dan aspek perilaku siswa. Dengan begitu, walaupun hasil UN rendah, siswa tetap dapat lulus karena nilai-nilai lain juga dipertimbangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.