Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini "GOR Velodrom" yang Dikecam Ahok karena Nilai Rehab Rp 409 Miliar

Kompas.com - 15/05/2015, 17:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pejabat Pemprov DKI Jakarta memasukkan stadion balap sepeda (velodrom) di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, untuk direhab dengan nilai perbaikan mencapai Rp 400 miliar.

Namun, pengajuan dana rehab tersebut dikecam Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama karena dinilai di-mark up.

Stadion balap sepeda atau velodrom tersebut merupakan salah satu fasilitas olahraga yang berada di tengah-tengah GOR Rawamangun. Stadion itu disebut-sebut akan direhab dengan dana fantastis mencapai Rp 409 miliar.

Stadion velodrom adalah fasilitas olahraga yang diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin pada 20 Maret 1973. Stadion itu merupakan stadion balap sepeda time trail persuit bertaraf internasional dengan luas area 11.908 meter persegi.

Luas bangunan gedungnya yakni 649 meter persegi dengan tribun berkapasitas 500 tempat duduk. [Baca: Ahok: Gila, Rehab GOR Rp 400 Miliar, Masuk Akal Enggak?]

Dari pengamatan Kompas.com, Jumat (15/5/2015), kondisi stadion ini memang "lusuh". Beberapa sudut cat tembok stadion tampak telah kusam. Jalur di bagian area balap banyak yang retak.

Bangku-bangku di tribun tempat duduk juga kusam dengan cat yang luntur. Ilalang yang tumbuh di tengah track balap juga tampak baru saja dipotong karena mulai memanjang.

Meski demikian, secara fisik keseluruhan, bangunan stadion tampak cukup baik. Belum jelas apakah hanya stadion velodrom yang akan direhab dengan dana Rp 409 miliar itu atau seluruh fasilitas yang lainnya juga.

Sebab, di dalam GOR Rawamangun, ada sekitar 20 fasilitas selain stadion velodrom, yang meliputi fasilitas olahraga lainnya dan juga kawasan perkantoran pegawai GOR.

Salah satu pegawai di bagian Tata Usaha GOR Rawamangun menolak mengomentari ketika dikonfirmasi mengenai hal ini. [Baca: Wagub DKI: Kalau Rp 409 Miliar Memang Laik, Kenapa Tidak?]

"Kita kurang tahu kalau rehabnya apa velodrom saja atau seluruhnya. Tetapi, kalau velodrom itu ya yang di tengah itu. Mending tanya langsung saja ke Disorda," kata pria tersebut.

Namun, kata dia, terkait rencana rehab, satu bulan lalu sudah ada pihak konsultan asing yang datang melakukan survei di sana. Namun, ia tak dapat menjabarkan lebih rinci.

Ia pun mengaku tak tahu kapan terakhir kali stadion velodrom direhab. "Saya baru enam bulan di sini," ujar dia.

Menurut dia, stadion velodrom selama ini aktif dipakai untuk berbagai kegiatan seperti pelatnas dan pelatda. Sejumlah atlet juga memakainya untuk latihan.

Sementara jika menengok pada bangunan lain, misalnya Gedung Squash, kondisi bagian dalamnya cukup baik. Hanya bagian tembok stadion yang retak dan catnya sudah kusam.

Adapun lapangan bisbol, keadaan rumput lapangannya buruk. Ada beberapa titik lapangan yang tidak ada rumputnya.

Banyak batu juga di tengah lapangan. Kedua sarana itu tampak memang perlu diperbaiki. Sementara fasilitas yang tampak apik yakni lapangan futsal, gedung bulu tangkis, dan lapangan tenis. Beberapa fasilitas itu terlihat hanya perlu sedikit perbaikan.

Sebagai informasi, GOR Rawamangun memiliki fasilitas kantor pengelola, stadion atletik, velodrom, serta lapangan tenis tertutup dan terbuka.

Lalu kolam renang, stadion sepak bola Pulomas (fasilitas luar), lapangan panahan Pulomas (fasilitas luar), lapangan futsal, lapangan bola basket, gedung bulu tangkis, lapangan bola voli Pondok Bambu (fasilitas luar), serta stadion dan lapter Pondok Bambu (fasilitas luar).

Stadion bisbol, squash, gedung senam Radin Inten (fasilitas luar), wisma atlet Radin Inten (fasilitas luar), ring tinju, mushala, dan kantin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com