Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Retno Listyarti Tak Mungkin Jadi Kepala Sekolah Lagi

Kompas.com - 20/05/2015, 11:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, mantan Kepala SMA Negeri 3 Retno Listyarti sulit untuk memimpin sebuah sekolah kembali. Sebab, Retno tetap ingin menyibukkan diri dengan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). 

"Enggak, dia sibuk. Kalau lihat mentalnya seperti itu, ya susahlah. Orangtua sudah susah berubah," kata Basuki seusai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta, Rabu (20/5/2015). 

Menurut dia, meski Retno dicopot jabatannya dari kepala sekolah, pangkatnya tetap tidak diturunkan. Sanksi yang diberikan pun tergolong kategori ringan, hanya berupa teguran. Selain itu, Retno tetap dapat menjabat sebagai guru di SMA Negeri 13.

Lagi pula, kata Basuki, jabatan kepala sekolah merupakan tugas tambahan seorang guru dari Dinas Pendidikan sehingga ia meminta Retno untuk tidak memperuncing masalah ini.

"Itu kan keputusan dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah) juga, pendisiplinan pegawai, mana bisa saya ikut campur. Orang dia katakan kok, sebagai sekjen dia harus (ikut) interview TV, ya sudahlah sesuai dengan aturan BKD yang menghukum ringan cuma negur saja. Jadi, pecat dia dari kepsek itu juga bukan bagian hukuman, itu hanya bagian dari kami menilai si guru ini enggak bisa dikasih tambahan tugas sebagai kepsek," kata Basuki. 

Retno dicopot dari Kepala SMA 3 lantaran sikapnya yang lebih memprioritaskan sesi wawancara dengan televisi swasta dibanding mengawasi ujian nasional (UN) di sekolahnya. Retno juga melakukan proses wawancara di sekolah lain, SMAN 2, Olimo, Jakarta Barat. Kebetulan saat itu Presiden Joko Widodo, Mendikbud Anies Baswedan, dan Basuki sedang meninjau pelaksanaan UN di sekolah tersebut.

Retno merasa keberatan dengan keputusan pemecatannya ini. Dengan didampingi tim kuasa hukumnya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Retno menyampaikan surat keberatan kepada Basuki serta Ombudsman. Kini, posisi Kepala SMA Negeri 3 diduduki oleh Ratna Budiarti yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 29.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com