Masalah itu dinilai muncul karena tidak maksimalnya pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak transjakarta.
"Seharusnya pengelola menjaga agar semua bis transjakarta yang beroperasi dalam kondisi paling maksimal. Seharusnya juga punya sistem pemeliharaan yang baik," kata pakar transportasi Universitas Indonesia, Ellen Tangkudung saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (21/5/2015).
Menurut Ellen, Pemprov DKI Jakarta sebaiknya juga tanggap untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sejumlah unit bus transjakarta.
Pemprov harus memanfaatkan jaminan kemitraan dari pemegang merek untuk penyedian suku cadang bus.
"Sparepart-nya kan mesti selalu siap sedia untuk diganti, kan sudah ada perjanjiannya kontrak pemeliharaan dengan pemegang merek, tidak seperti buat ganti sparepart mobil pribadi harus menunggu dulu, bikin lama," kata Ellen yang juga merupakan kepala laboratorium teknik transportasi UI itu.
Seperti diberitakan, satu bus transjakarta kembali terbakar pada Kamis (21/5/2015) pagi di kawasan Jatinegara. [Baca: Transjakarta Berasap di Senen, Kata Wagub karena Oli Bocor]
Sehari sebelumnya, satu bus transjakarta juga nyaris terbakar saat melewati kawasan Pasar Senen. Beruntung, bus itu hanya mengeluarkan asap dan berhasil ditangani lebih lanjut oleh petugas. [Baca: Ini Pemicu Bus Transjakarta Terbakar di Kampung Melayu]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.