"Semua jenis makanan yang mengandung (formalin dan boraks) akan ditarik," kata Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Jumat pagi.
Kendati demikian, ia akan memberikan kewenangan kepada para pedagang untuk berjualan. Kewenangan itu hanya sebatas menjual bahan makanan yang tidak terbukti mengandung bahan-bahan berbahaya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat Ety Syartika menyebut pihaknya akan melakukan pembinaan terlebih dahulu. Setelah itu, pihaknya akan menindak tegas jika menemukan bahan makanan berbahaya kembali beredar di pusat kuliner Kampung Lima.
"Tahap awal ini sudah pembinaan dulu. Ke depan, akan dilakukan sanksi tegas jika ditemukan kembali," kata Ety.
Pembinaan itu, kata Ety, berupa pemilihan makanan yang berkualitas sehingga tidak tertipu lagi oleh pedagang nantinya. Sementara itu, Kepala BBPOM DKI Jakarta Dewi Prawitasari mengatakan, pihaknya juga akan melakukan sidak kembali. Namun, sidak itu akan dilakukan secara tertutup.
"Kita akan balik lagi ke sini dan uji sampel, tapi dilakukan tertutup. Nanti kita kasih hasilnya ke Pemda," ucap Dewi.
Sebelumnya, BBPOM DKI Jakarta dan Sudin KUMKMP Jakarta Pusat menemukan lima bahan makanan yang mengandung formalin dan boraks. Empat makanan terdiri dari tiga tahu dan kwetiau yang mengandung formalin, sedangkan satu ketupat mengandung boraks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.