Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2015, 19:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama terlihat akrab dengan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi saat membuka forum Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2016. Mereka tampak sesekali berbisik dan mengobrol bersama.

Kemudian, saat didaulat untuk memberikan sambutannya, Basuki mengapresiasi kinerja DPRD DKI. Padahal sebelumnya, Basuki kerap bersuara sumbang tentang kinerja DPRD yang kerap menyelipkan pokok pikiran (pokir) dengan nilai anggaran yang fantastis. 

"Ada pertanyaan datang ke saya dari teman-teman masyarakat yang agak kurang ajar juga. Mereka tanya, 'buat apa anggota dewan reses, padahal APBD nya pakai Pergub'. Walaupun APBD pakai Pergub, bukan berarti hak legislasi anggota dewan yang terhormat jadi hilang. Tolong media juga luruskan, bukan berarti karena pakai Pergub, DKI bisa jalankan program seenaknya," kata Basuki, saat membuka forum RKPD, di Balai Agung, Balai Kota, Senin (25/5/2015). 

Kepada puluhan pejabat DKI yang memadati Balai Agung, Basuki mengklaim hubungannya dengan anggota DPRD DKI terjalin dengan baik. Pemprov DKI akan terus menjadi mitra yang baik bersama DPRD DKI. Hanya saja, kisruh temuan anggaran siluman senilai Rp 12,1 triliun pada APBD 2015 kemarin, kata Basuki, yang membuat hubungan dua lembaga menjadi sedikit bergesekan. Namun, kini ia menjamin hubungan antar mitra itu sudah kondusif kembali.

Ia juga mengaku senang karena anggota DPRD mengikuti proses anggaran yang ada sejak pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di tingkat RW.

"RKPD ini seharusnya mendekati sempurna keinginan masyarakat. DPRD reses juga menyaring keinginan warga, tidak apa-apa usulkan saja programnya (ke RAPBD 2016) selama masih sama dan sejalan dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) serta RKPD," kata Basuki.

Namun Basuki juga tidak akan menerima apabila oknum DPRD DKI mengusulkan program dengan nilai fantastis, seperti pengadaan uninterruptible power supply (UPS) senilai Rp 1,2 triliun. Mulai tahun ini, seluruh masyarakat dapat mengontrol usulan programnya yang telah disampaikan pada musrenbang melalui sistem Jakarta Smart City.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati mengatakan, forum RKPD merupakan aspirasi masyarakat terhadap program DKI. Pelaksanaan forum RKPD ini sesuai Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 serta Perda Nomor 14a Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Anggaran Terpadu. Penyusunan APBD 2016 telah diproses sejak Januari lalu dengan dilakukan rembug di 2270 RW.

"Semoga semua proses ini dapat mengakomodir aspirasi masyarakat dan DPRD reses segera diparipurnakan serta mengarah kebijakan pemerintah pusat, mewujudkan Nawacita," kata Tuty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com