Dia mengatakan, aksi tersebut merupakan buntut kekesalan FBR terhadap sekuriti Mall of Indonesia (MOI) yang melakukan aksi pemukulan terhadap anggotanya, Kamis (28/5/2015) malam.
"Itu memang anggota-anggota saya. Itu korwil-korwil Jakarta Utara yang menyerang MOI," kata Haji Hadi, Jakarta, Jumat.
Awalnya, kata Hadi, anggotanya yang berinisial I bersama tiga teman lainnya sedang berjalan-jalan menggunakan mobil ke kawasan MOI. Saat itu, mereka hendak membeli nasi goreng. [Baca: Sebelum Penyerangan ke MOI, FBR dan Sekuriti Sempat Berseteru]
"Enggak sengaja, melihat reklame iklan. Ya kan kami sebagai FBR nanyalah, itu reklame siapa. Apa-apa kan koordinasi dulu dong ke kami," kata Hadi.
Dia menampik bahwa aksi dari anggotanya merupakan bentuk pemalakan. Ia menyebut, hal tersebut wajar dilakukan oleh FBR.
"Kan kami cuman nanya. Kagak malak sama sekali," kata Hadi. I kemudian turun dan bertanya ke salah satu sekuriti MOI. Salah satu sekuriti pun tampak tak senang dengan aksi I.
"Mereka pada ngobrol. Enggak tahu kenapa, ujung-berujung ribut dah tuh. Nah ni sekuriti lain ngehubungin teman lainnya. Turun dah tuh delapan sekuriti bawa balok," ucapnya.
I, kata Hadi, kemudian langsung dikeroyok. Melihat aksi tersebut, teman-teman I pun merasa tidak terima. "Akhirnya, I dibawa ke rumah di Jalan Kampung Mangga, Plumpang," kata dia.
Hadi mengatakan bahwa polisi harus menangkap pelaku pemukulan terhadap I. Hal ini untuk mengantisipasi serangan selanjutnya.
"Polisi harus cari tahu siapa pelakunya. Kalau kagak, kami serang balik MOI. Harus ada itu pelakunya," ucap Hadi.
Melihat kondisi I menjadi korban, teman-teman FBR pun tak terima. Mereka kemudian mendiskusikan rencana aksi lanjutan.
"Saya tanya ke anak-anak, maunya gimana. Nah, kata anak-anak, balas balik. Ya kami balas. Sebelum balas, kami lapor dulu ke Polsek Kelapa Gading kalau ada pengurus kami digebukin," ucap Haji Hadi.