Pasalnya, lanjut dia, lahan sawah tersebut akan dijadikan embung untuk menampung air. Apalagi selama ini kontribusi hasil panen sawah di Jakarta untuk ketersediaan beras lokal juga tidak ada. Kalaupun ada, kata Basuki, sangat kecil hasilnya. Sehingga ia memilih untuk mengoptimalkan peran BUMD yang bergerak di bidang distribusi beras, PT Food Station Tjipinang Jaya. Dengan mulai memasok beras ke luar DKI Jakarta, seperti ke Jawa Barat dan Banten.
Lebih lanjut, apabila ingin lahan pertanian tetap bertahan, kata Basuki, mau tidak mau harus diubah ke sistem pertanian hidroponik. "Kalau untuk pertanian, kami mesti mengubah ke (pertanian) hidroponik. Mau tidak mau seperti yang mau dilakukan di Halim," kata Basuki.
Sistem pertanian hidroponik ini sebelumnya sudah dilakukan di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Marunda, Jakarta Utara. Rumah pembibitan hidroponik di rusunawa Marunda dibangun saat Joko Widodo masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Metode pembibitan dengan sistem hidroponik adalah menanam dengan memanfaatkan air dan tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Metode ini sangat cocok diterapkan di ibu kota, mengingat lahan di Jakarta kian terbatas. Rumah pembibitan hidroponik ini bisa menampung sebanyak 16.000 tanaman.