Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ditemukan Penumpang Terjangkit Virus MERS di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 11/06/2015, 19:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Bandara Soekarno-Hatta mendata, sebanyak 3.296 penumpang asal Incheon, Korea Selatan, tiba di Bandara Soekarno-Hatta sejak tanggal 5 sampai 10 Juni 2015.

Dari jumlah penumpang tersebut, tidak ditemukan satu orang pun yang diduga terjangkit Sindrom Pernapasan Timur Tengah (Middle East Respiratory Syndrome/MERS).

"Sampai hari ini, kita belum menemukan ada yang mengidap gejala MERS. Mereka semua sudah melalui tahapan-tahapan yang ada sejak tiba di terminal kedatangan, seperti pemeriksaan suhu badan," kata Kepala KKP Kelas 1 Bandara Soekarno-Hatta Oenedo Gumarang, Kamis (11/6/2015).

Selain penumpang asal Korea Selatan, KKP juga mendata ada 273 kru pesawat yang diperkirakan tidak terkena virus MERS.

Sesuai aturan yang berlaku, selain penumpang, awak kabin pesawat pun harus menjalani pemeriksaan untuk mengantisipasi penyebaran virus MERS masuk ke Indonesia.

Menurut Gumarang, virus MERS sangat mudah menular, terutama dari cairan yang dikeluarkan. Penerbangan dari Korea Selatan ke Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta juga terhitung padat, dengan empat kali penerbangan setiap harinya, mulai dari pagi sampai malam hari.

Maskapai yang ada pada penerbangan tersebut adalah Garuda Indonesia, Korea Airlines, dan Asiana Airlines.

Langkah antisipasi di luar bandara juga sudah diterapkan, yakni dengan membagikan health alert card atau kartu kewaspadaan kesehatan dari Kementerian Kesehatan di dalam pesawat.

Para penumpang wajib mengisi kartu tersebut dan diharuskan membawanya ke dokter jika setelah di luar bandara orang tersebut memperlihatkan gejala MERS, seperti badan yang panas, batuk, dan sesak nafas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com