Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI 59 Lawan Arus Heboh di Medsos, BPK Pastikan Tak Gunakan Mobil Tersebut

Kompas.com - 14/06/2015, 08:30 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah foto mobil hitam bernomor polisi RI 59 tengah ramai di media sosial sejak Sabtu (13/6/2015) sore. Foto tersebut memperlihatkan mobil RI 59 yang berjalan melawan arah ketika di jalur yang seharusnya sedang macet parah.

Sejumlah netizen membicarakan foto tersebut dan mengaitkannya kepada tingkah pejabat di Indonesia. Seperti yang ditulis oleh akun @heyckel milik Muhamad Heyckel, dia mengaitkan identitas mobil RI 59 kepada salah satu pejabat di lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"FYI, satu arah tidak berlaku untuk pejabat. RI 59 (Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan)," demikian ditulis oleh @heyckel.

Setelah cuitan tersebut, netizen lain mulai ikut berkomentar pedas. Mereka mengecam tindakan pejabat yang berjalan melawan arus itu dan kembali mengait-ngaitkan kepada pejabat yang telah disebutkan sebelumnya. Bahkan, perbincangan soal mobil RI 59 ini sempat masuk jajaran trending topic di Twitter.

"coba ya bapak2 @TMCPoldaMetro ini RI 59 diusut, dia kan juga pelanggar lalu lintas lohh," kata akun @emiidawson.

Menanggapi ini, Kepala Bagian Pengelolaan Informasi Badan Pemeriksa Keuangan Wahyu Priyono menjelaskan mobil RI 59 sudah tidak digunakan BPK. Wahyu juga membantah tudingan yang menyebutkan Wakil Ketua BPK kini yang terlibat dalam foto mobil lawan arus itu.

"Sehubungan dengan pemberitaan di media online dan media sosial mengenai mobil pejabat negara RI 59 yang melawan arus adalah mobil dinas Wakil Ketua BPK RI, perlu kami luruskan bahwa Wakil Ketua BPK RI saat ini menggunakan mobil berplat nomor RI 61," terang Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com