Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerahan Besar-besaran untuk Cegah PKL Masuk Monas

Kompas.com - 14/06/2015, 08:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI menguji coba penjagaan ketat di semua pintu Monumen Nasional (Monas) untuk mengantisipasi pedagang kaki lima (PKL) masuk wilayah seluas 80 hektar tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah mengatakan, penjagaan ketat itu dilakukan sejak Sabtu (13/6/2015) hingga Minggu (14/6/2015). Unsur pengamanan berasal dari Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, petugas UPT Monas, aparat kepolisian hinggan Garnisun. 

"Kali ini, kami menggunakan istilah penjagaan bukan operasi atau razia besar-besaran, supaya Monas steril. Pengamanan itu untuk melakukan penjagaan Monas dari PKL, penyewa sepeda motor, atau penyewa apapun," kata Saefullah kepada Kompas.com, Minggu (14/6/2015).

Penjagaan oleh Satpol PP dilakukan dengan sistem empat kali shift, yakni Sabtu pagi, Sabtu sore, Minggu pagi dan Minggu sore. Satu shift-nya ada sekitar 500 personel Satpol PP yang berjaga. Personel tersebar di semua pintu Monas dan di dalam kawasan Monas.

Selama ini, lanjut dia, penjagaan Monas oleh Satpol PP tidak dilakukan dengan sistem shift. Namun, seharian penuh. Sehingga, banyak PKL yang lolos dari pengawasan Satpol PP.

"Di dunia manapun, jam kerja itu efektifnya 8 jam, jangan sampai 24 jam dan mereka akan hilang konsentrasi. Jadi tiap shift ada 500 personel yang menjaga, kalau cuma 200 personel mana kelihatan ya penjagaannya," kata mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu. 

Shift yang sama juga diberlakukan untuk unsur aparat pengamanan lainnya. Garnisun misalnya, DKI menempatkan 20 personel tiap shift-nya.

Ia mengatakan, penjagaan ketat ini untuk melakukan ujicoba terhadap penjagaan Monas di hari selanjutnya. Rencananya, setelah penjagaan Monas selama dua hari ini dilakukan, DKI akan memperpanjang waktu penjagaan hingga jelang Ramadhan.

"Nanti berbekal pengalaman satu minggu, akan kami lakukan evaluasi. Sebetulnya Monas ini bisa tertib atau enggak. Monas bisa tertib dengan berapa personel pengamanan, nanti bisa dievaluasi juga perlunya biaya tambahan untuk petugas pengamanan," kata Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com