Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuang Karung Berisi Potongan Uang Asli Itu Ternyata...

Kompas.com - 15/06/2015, 08:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembuang karung berisi potongan uang asli di Kampung Wawabancang, Kelurahan Jatirahayu, Kota Bekasi, telah diketahui. Pembuangnya adalah perusahaan dari rekanan Bank Indonesia.

"Pelaku pembuangnya adalah rekanan BI sendiri yaitu PT Multi Clean," ujar Kepala Kepolisian Sektor Pondok Gede Komisaris Mohamad Dafi Bustomi ketika dihubungi, Senin (15/6/2015).

Dafi mengatakan, perusahaan rekanan tersebut memiliki tugas untuk membuang potongan uang di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang. Akan tetapi, petugas pembuang karung tersebut malah membuangnya di halaman kosong milik warga.

Dafi mengatakan, ada tiga karyawan dari perusahaan tersebut yang dimintai keterangan. "Itu untuk mengetahui motif dan penyebab mereka membuang potongan di halaman kosong milik warga," ujar Dafi.

Dafi mengatakan, ada dugaan para karyawan perusahaan itu tidak membuang di TPST Bantargebang karena sedang penuh antrean.

Sebelumnya, warga sempat dihebohkan dengan penemuan sekitar 62 karung berisi potongan uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. Potongan uang tersebut ditemukan pada Jumat (12/6/2015) pukul 16.00 WIB oleh warga setempat.

Puluhan karung tersebut ditemukan di lahan terbuka seluas 15 kali 20 meter milik Ading di Jalan Bakti 2, Pondok Melati. Berdasarkan informasi yang dihimpun pihak kepolisian, ada warga yang menyebutkan karung-karung itu sudah ada sejak seminggu yang lalu.

Polisi memastikan puluhan karung berisi potongan uang di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi merupakan uang asli. Beberapa saat setelah warga melaporkan adanya karung tersebut, pihak Bank Indonesia (BI) juga langsung menuju ke lokasi untuk mengecek kondisi uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com