Ziarah itu dilakukannya setelah melakukan tabur bunga di makam dua pahlawan nasional, MH Thamrin dan Ismail Marzuki.
"Sudah, sekarang jangan ikut gue. Gue mau nyekar keluarga gue dulu," kata Basuki kepada wartawan di TPU Karet Bivak.
Namun, langkah Basuki masih tetap diikuti rombongan wartawan serta pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. Setibanya di makam ibu angkatnya, Basuki langsung melakukan tabur bunga dan berdoa di samping batu nisan.
Setelah itu, secara berturut-turut, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, Ketua Panitia HUT Ke-488 DKI, Andi Baso Mappapoleonro, yang melakukan tabur bunga.
"Pak, ini tanahnya sudah agak turun," kata Basuki kepada Andi.
Kemudian, Andi berjanji akan menindaklanjuti keluhan Basuki kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.
Beberapa waktu lalu, kepada Kompas.com, Basuki mengakui bahwa peran Misribu begitu besar dalam kehidupannya. Sebelum ayahnya mengembuskan napas terakhir, Basuki yang sedang mengenyam pendidikan di Universitas Trisakti dititipkan kepada keluarga Andi Baso Amir dan Misribu untuk dirawat selama di Jakarta.
Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidupnya selama di Jakarta. Misribu pula yang meyakinkan Basuki bahwa ia bisa menjadi gubernur yang baik.
Atas jasa-jasanya itu, Basuki menyempatkan diri mengangkat keranda Misribu ke tempat peristirahatan terakhirnya, pertengahan Oktober 2014 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.