Meski demikian, lanjut dia, banyak pejabat eselon III yang enggan mengikuti seleksi terbuka pejabat eselon II. Rencananya seleksi terbuka ini untuk menyediakan stok pejabat eselon II pengganti pejabat yang akan dipecat Basuki.
"Tetapi banyak pejabat eselon? III dan IV yang menolak dipromosikan, alasannya lucu," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (26/6/2015).
Alasannya, mereka khawatir kinerjanya diawasi oleh Basuki. Selain itu, mereka juga takut cepat dijadikan staf setelah dipromosikan oleh Basuki. Sehingga mereka memilih untuk tidak mengikuti seleksi terbuka dan tetap pada jabatannya.
"Daripada sudah naik jadi pejabat eselon II, kerjanya ketahuan Gubernur langsung turun (dijadikan staf), habis. Mereka berpikir, 'lebih baik, saya ngumpet di jabatan eselon III-IV', itu mentalnya kurang ajar karena mereka terlalu nyaman di jabatan mereka sekarang," kata Ahok, sapaan Basuki.
Ia melanjutkan, banyak pejabat yang takut bertemu dengannya dan melaporkan kinerja mereka masing-masing. Basuki menyatakan seluruh pejabat eselon bisa dijadikan staf, tidak hanya pejabat eselon II saja.
Apabila mereka tidak berkinerja baik dan tidak benar mengisi e-TKD, maka akan dijadikan staf. Sementara jika pejabat itu masih "bermain" dengan anggaran, Basuki akan mempidanakan pejabat tersebut.
Ia menjelaskan akan melakukan sesi wawancara kepada 30 calon pejabat eselon II. Setelah wawancara, Basuki baru memutuskan pejabat mana saja yang pantas menduduki pejabat eselon II.
"Hampir semua peserta seleksi ini sudah saya kenal beberapa. Mudah-mudahan puasa ini bisa pelantikan pejabat eselon II," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.