Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Peluru "Nyasar" di Bekasi, Polisi Periksa Empat Warga Sekitar

Kompas.com - 17/06/2015, 19:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Sektor Pondokgede masih menelusuri asal peluru yang mengenai Rian Riawan (10) ketika bermain Playstation (PS) di rumahnya, Jatiwaringin, Pondokgede, Bekasi. Polisi pun sudah memeriksa empat orang saksi untuk menyelidiki kasus itu.

"Ada sekitar empat orang saksi dari warga sekitar termasuk aparat RT dan RW," ujar Kapolsek Pondokgede Komisaris Muhammad Dafi Bustomi ketika dihubungi, Rabu (17/6/2015).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Dafi, keempat saksi mengaku mendengar suara letupan sebelum Rian diketahui terluka akibat peluru nyasar.

Beberapa saksi yang diperiksa pun mengaku sebagai pihak yang menemukan peluru-peluru di sekitar rumah Rian. [Baca: Peluru Kuning Lancip yang Sering Nyasar...]

Sementara itu, sampai saat ini polisi belum dapat memintai keterangan Rian sebagai korban maupun pihak keluarga. Dafi mengatakan Rian yang dijaga keluarganya masih dalam masa perawatan dokter.

Hari ini, polisi telah membuat surat permohonan bantuan penyelidikan untuk Puslabfor Mabes Polri. Upaya tersebut dilakukan untuk mengetahui jenis peluru dan senapan yang digunakan.

"Hari ini baru dilayangkan suratnya, jadi sampai sekarang belum bisa dipastikan peluru dan senapannya jenis apa," ujar Dafi.

Dia mengatakan pihak yang bertanggungjawab atas peluru-peluru nyasar di Jatiwaringin ini dapat dijerat dengan Pasal 360 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Orang Lain Luka-luka.

Ancaman hukumannya adalah maksimal lima tahun penjara. "Sementara ini kita akan sangkakan pasal 360 KUHP, karena membuat korban luka berat," ujar dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com