"Biasanya langsung ada yang nawarin ojek, tetapi ini kok enggak ada yang keliatan ya," kata Aminah yang menjinjing satu kantong plastik besar berisi sejumlah pakaian muslim yang dibelinya di Pasar Tasik.
Oleh karena bawaan yang berat, Aminah tidak sanggup berjalan ke arah Jalan KS Tubun yang berjarak sekitar 800 meter dari tempatnya menunggu.
"Kopaja yang ke Kedoya adanya dari sana. Naik dari sana, mau enggak mau. Naik bajaj dulu, tetapi nanggung," kata Aminah yang juga sedang berpuasa.
Dari pengamatan Kompas.com, sebenarnya terdapat sebuah pangkalan ojek tidak jauh dari tempat Aminah berdiri. Namun, beberapa tukang ojek sedang tertidur di atas sepeda motornya.
"Pada istirahat, enggak mau narik kalau deket-deket. Maunya jauh sekalian biar dapetnya lumayan," kata Trio, salah satu tukang ojek yang baru tiba di pangkalan itu.
Menurut Trio, sulitnya menemukan tukang ojek pada siang itu juga disebabkan oleh pengunjung pasar di Tanah Abang yang lebih memilih angkutan kota untuk pulang setelah berbelanja. Dari pengamatan Trio, beberapa di antaranya juga dijemput oleh kerabatnya begitu selesai berbelanja.
"Banyak yang minta jemputan sih tadi saya perhatikan, rata-rata sih enggak cuma di Pasar Tasik tadi. Ada yang dijemput suami atau anaknya pakai motor. Ada juga yang dijemput pakai Go-Jek tadi," ujarnya.
Meski sepi penumpang pada siang ini, Trio tidak ambil pusing. Sebab, pada pagi dan sore, banyak orang yang mencari tumpangan ojek untuk berangkat menuju Stasiun Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.