Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kami Enggak Mau Lagi Dengar Kata Ibu Kota Lebih Kejam dari Ibu Tiri

Kompas.com - 22/06/2015, 13:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki sejumlah harapan pada Hari Ulang Tahun Ke-488 DKI Jakarta. Basuki menginginkan Jakarta menjadi kota yang modern, tetapi tetap tertata rapi dan manusiawi. 

"Kami enggak mau lagi dengar kata 'Ibu Kota lebih kejam dari ibu tiri', enggak ada tuh. Ibu tiri saja banyak yang baik kok, masa Ibu Kota tidak," kata Ahok, sapaan Basuki, di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (22/6/2015). 

Untuk menghilangkan pandangan negatif warga tentang Jakarta, Pemprov DKI mendirikan enam ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di tiap wilayah.

Ruang publik itu diharapkan Basuki dapat mendekatkan satu warga dengan warga lainnya serta mendekatkan pemerintah dengan warganya.

Ia berharap tidak ada lagi anak-anak yang tidak mendapat akta lahir atau imunisasi. Semua perangkat wilayah dan kader PKK wajib memberi perhatian kepada warga setempat di RPTRA tersebut.

"Lurah-lurah, kami akan fungsikan seperti estate manager," kata Basuki. Untuk sisi transportasi, Basuki menegaskan, PT Transjakarta terus menambah  transjakarta gandeng yang memiliki kualitas baik.

Bertepatan dengan HUT DKI Jakarta ini, Pemprov DKI telah mendatangkan 20 bus gandeng bermerek Scania yang akan beroperasi sebagai transjakarta pada bulan Juli mendatang.

Basuki menargetkan, jarak kedatangan antar-bus di selter setiap 10 menit, dan bus beroperasi selama 24 jam.

"Untuk pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), kami harapkan lebih baik lagi. Jadi, kami ingin orang Jakarta ini, kalau pengin urusi urusan apa saja, bisa datang ke PTSP, dan kami ingin seperti calo yang punya otoritas tanda tangan," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com