Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan untuk Wisma Atlet Asian Games di Kemayoran Bermasalah

Kompas.com - 01/07/2015, 16:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan wisma atlet untuk Asian Games 2018 di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat disinyalir bermasalah. Penyebabnya karena lahan milik Kesekretariat Negara itu kini dalam penguasaan pihak ketiga.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mau menerima lahan yang bermasalah. Sebab, kata dia, itu berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Itu lahannya masih bermasalah atau masih ada kerja sama dengan pihak lain. Jadi nanti kalau Jakpro (pihak pembangun) lakukan investasi di sana untuk wisma atlet tetapi tanahnya bermasalah, kan saya yang dibilang enggak bisa mengontrol pemberian uang ke Jakpro," kata Heru di Balai Kota, Rabu (1/7/2015).

Heru mengaku pihaknya sudah menegaskan kepada Direksi Pelaksana Pengendalian Pembangunan Kompleks Kemayoran (DP3KK) agar segera mengurus permasalahan tersebut.

"Kalau DP3KK ragu-ragu ya tidak usah kasih, ngapain nyusahin saya kalau mereka serahkan lahan yang masih ada permasalahan dengan pihak ketiga. Harus dijamin dong DP3KK berikan lahan yang tidak bermasalah," ujar Heru.

Lebih lanjut, Heru mengatakan tidak akan ada masalah kalaupun nantinya proyek pembangunan wisma atlet di Kemayoran dibatalkan. Sebab, kata dia, di Jakarta banyak terdapat apartemen yang bisa disewakan untuk permukiman atlet.

"Banyak apartemen-apartemen yang bisa kita sewa pakai. 12-13 pengembang juga bisa kita panggil," ujar mantan Wali Kota Jakarta Utara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com