Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zhongtong Buka-bukaan Penyebab Busnya Terbakar

Kompas.com - 10/07/2015, 08:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Mobilindo Armada Cemerlang selaku agen pemegang merek bus Zhongtong di Indonesia angkat bicara terkait seringnya pemberitaan mengenai kerusakan pada transjakarta-transjakarta yang menggunakan bus buatan mereka.

Kepala teknisi dari Mobilindo, Rizky Okto, mengatakan, saat ini jumlah bus Zhongtong yang dioperasikan untuk layanan transjakarta berjumlah 96 unit. Dari jumlah tersebut, 30 bus dimiliki oleh PT Transjakarta, dan 66 lainnya oleh Perum Damri.

"Bus-bus yang kami datangkan semuanya dalam kondisi laik operasi. Tidak ada satu pun yang tidak bisa dioperasikan," kata Rizky dalam acara diskusi Save Transjakarta Busway, di Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Setelah bus beroperasi, Rizky mengatakan, Damri selalu konsisten melakukan perawatan sesuai jangka waktu yang dianjurkan pabrik. Perawatan mencakup dua hal, yakni preventive maintenance (preventif) dan collective maintenance (kolektif).

Namun, ia menyebutkan bahwa hal yang sama tidak dilakukan oleh PT Transjakarta. Ia menduga, hal inilah yang menyebabkan bus-bus Zhongtong milik PT Transjakarta kerap mengalami masalah saat tengah beroperasi.

"Kalau bus-bus milik PT Transjakarta kami ada gangguan yang sifatnya maintenance, ada keterlambatan perawatan operasional yang melebihi batas, yang merawat memang Zhongtong. Namun, itu harus sesuai surat perintah kerja yang dikeluarkan operator," ujar dia.

Peristiwa terbaru mengenai kerusakan transjakarta bermerek Zhongtong adalah terbakarnya satu bus di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, pada 8 Maret, dan mogoknya satu bus di Cililitan, Jakarta Timur, pada 29 Juni. Secara kebetulan, dua bus itu dioperasikan oleh PT Transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com