Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur Ahok soal Laporan BPK, Ini Reaksi Sekretaris Dewan

Kompas.com - 10/07/2015, 17:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Dewan Sotar Harahap angkat bicara tentang keluhan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang tidak diberi salinan laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada sidang paripurna lalu.

Sotar mengatakan, dia telah melakukan segala protokoler dengan benar. "Ini kan hajatnya BPK. Pelaksananya BPK juga dan ini diserahkan ke DPRD. Kita hanya fasilitasi saja," ujar Sotar di Balai Kota, Jumat (10/7/2015).

Sotar mengatakan, penyerahan salinan LHP BPK dilakukan secara terpisah. Sebab, surat yang diberikan oleh BPK juga ada dua. Masing-masing ditujukan untuk DPRD dan Gubernur. Sotar mengaku telah memberikan salinan LHP BPK tersebut kepada Basuki.

Terkait Basuki yang tidak diberi kesempatan untuk berpidato, Sotar mengatakan, pihak BPK-lah yang menyusun acara. Dia mengakui, dalam susunan tersebut memang tidak ada agenda pembacaan pidato oleh Gubernur.

"Itu kan hajatan BPK. Jadi, pada saat itu, BPK yang menyusun acara. Di susunan itu enggak ada (pembacaan pidato oleh Gubernur). Memang kode etik BPK seperti itu. Ada undang-undangnya," ujar Sotar.

Basuki sempat mengatakan dia telah memutar ulang video sidang paripurna yang telah dia hadiri, khususnya ketika sidang paripurna laporan BPK ketika dia masih menjadi Bupati Belitung Timur. Ketika itu, Basuki menerima laporan BPK.

Mengenai hal itu, Sotar berjanji akan mengkaji perbedaan protokoler ini. Hal yang pasti, kata dia, laporan BPK saat ini sudah diserahkan kepada Gubernur.

Dia pun tidak mau terlalu memikirkan ancaman pemecatan Basuki. Menurut dia, Basuki hanya kesal. "Mungkin beliau kesal enggak dikasih kesempatan ngomong. Makanya, saya mau cek dulu, kalau memang beliau punya kesempatan, kan boleh, enggak apa-apa (kesal). Nanti saya ngomong ke BPK," ujar Sotar.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menegur Sekretaris Dewan DPRD DKI Ahmad Sotar Harahap saat acara penandatanganan pakta integritas Gubernur dengan pejabat SKPD dan UKPD, Jumat siang. [Baca: Ahok: Pak Sotar, Saya Bisa Langsung Pecat Anda]

Basuki mengaku kecewa karena tidak diberi salinan laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan terhadap laporan keuangan DKI tahun 2014 pada sidang paripurna, Senin (6/7/2015) lalu.

"Pak Sotar, seingat saya pas saya jadi Bupati Belitung Timur, laporan BPK itu dilaporkan ke kepala daerah saat paripurna. Kali ini kok enggak? Apa saya linglung atau gimana, saya putar lagi video-video paripurna tahun lalu, ada kok. Saya dikasih buku salinannya pas paripurna," kata Basuki di Balai Agung, Balai Kota.

"Pak Sotar ini dipindahkan apa enggak saya yang menentukan. Kalau enggak suka sama saya, tunggu (Pilkada) 2017, jangan pilih saya lagi. Tolong Pak, jangan main-main. Ini kenapa tiba-tiba saya enggak dikasih laporannya? Nasib Bapak itu bukan di DPRD lho. Yang menentukan dan saya bisa pecat Bapak sekarang juga. Jadi, PNS jangan bohongi saya," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com