Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Ahok Maju pada Pilkada 2017? Lakukan Langkah Berikut...

Kompas.com - 11/07/2015, 16:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Status Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini tidak tergabung dalam partai politik mana pun menginisiasi sekelompok orang yang menamakan diri "Teman Ahok" untuk menggalang dukungan agar Ahok tetap bisa maju dalam Pilkada 2017 melalui jalur independen.

Caranya adalah dengan mengajak warga Jakarta yang masih ingin melihat kepemimpinan Ahok di Jakarta untuk mengumpulkan fotokopi KTP sebagai bentuk dukungan. Dalam laman situsnya, www.temanahok.com, Teman Ahok memaparkan langkah-langkah untuk warga yang berminat memberikan dukungannya kepada Ahok.

Langkah pertama adalah dengan mengunduh dokumen panduan mengisi formulir (2 lembar), form dukungan model B-1 KWK perserorangan (3 lembar), dan formulir pernyataan tidak mendukung calon lain (1 lembar).

Bila telah diunduh, langkah selanjutnya adalah mencetak semua formulir tersebut dalam ukuran kertas folio atau A4. Bila telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengisi formulir dukungan model B1-KWK perseorangan di halaman 1 dan 2 saja. Halaman 3 tidak perlu diisi karena itu merupakan lembar pengesahan.

"Setiap form hanya berlaku untuk kelurahan yang sama. Misal, dalam satu form berisi 10 pendukung, maka mereka harus berasal dan KTP berdomisili dari kelurahan yang sama. Jika teman-teman mengisi dukungan untuk form Pasar Minggu, semuanya harus berasal dari data pendukung dengan alamat KTP di kelurahan Pasar Minggu," demikian dituliskan dalam panduan di situs tersebut.

Langkah ketiga, warga pendukung Ahok diminta mengisi formulir tidak mendukung calon lain di lembar model TA 1-TMN Ahok. Berbeda dari formulir dukungan, formulir "tidak mendukung calon lain" bersifat personal karena masing-masing hanya berlaku untuk satu pemberi dukungan.

"Jika teman-teman mengumpulkan 10 nama dalam 1 form dukungan, maka jumlah form tidak mendukung calon lain yang harus diisi berjumlah 10 lembar form yang bisa difotokopi atau di-print lebih banyak," papar mereka.

Bila pengisian semua form telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah memasukkan form tersebut ke dalam amplop. Warga diminta menyertakan fotokopi KTP ukuran asli yang ditempel dalam form ini dengan sisi biodata menghadap ke depan.

Setelah itu, warga pendukung Ahok diminta memotret dokumen tersebut dan mengunggahnya ke Twitter, dengan memberikan tag ke akun @temanahok, atau mengunggahnya ke laman Facebook Teman Ahok.

Bila kelima langkah di atas telah dilakukan, langkah terakhir adalah mengirimkan amplop tersebut ke Sekretariat Teman Ahok di Komplek Graha Pejaten Nomor 3, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12510, atau bisa juga mengantarkannya ke posko terdekat.

"Ingat, dokumen jangan sampai basah, sobek, rusak, atau terlipat. Kami menyarankan teman-teman untuk menggunakan amplop yang benar," demikian tertulis di dalam panduan.

Pengumpulan fotokopi KTP dukungan untuk Ahok telah dilakukan sejak pertengahan Juni 2015. Sejauh ini, Teman Ahok telah mengumpulkan fotokopi KTP milik warga sebanyak 10.262 lembar.

Wakil Ketua Teman Ahok Muhammad Fathony mengatakan, 10.262 fotokopi KTP yang telah terkumpul didapat dari pengiriman dokumen langsung ke sekretariat mereka, ataupun penggalangan yang dilakukan para relawan yang didirikan di 32 kelurahan.

"Kami juga mendatangi rumah-rumah warga dan membuka posko berjalan dengan menggunakan mobil," kata Fathony kepada Kompas.com di kantor Sekretariat Teman Ahok, Sabtu (11/7/2015).

Sejauh ini, 32 posko yang telah berdiri berlokasi di Kalideres, Pegadungan, Semanan, Cengkareng Timur, Jatipulo, Palmerah, Grogol, Pinangsia, Glodok, dan Mangga Besar (wilayah Jakarta Barat); Bungur, Kenari, Senen Mangga Dua Selatan, dan Gunung Sahari Utara (Jakarta Pusat); Grogol Selatan, Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama Utara, Pondok Pinang, Menteng Dalam, Pejaten Barat, Petukangan Selatan, dan Menteng Atas (Jakarta Selatan); Cijantung, Kampung Melayu, Cakung Timur, Cawang, dan Lubang Buaya (Jakarta Timur); serta Tugu Utara, Warakas, Kelapa Dua Wetan, dan Kebon Kosong (Jakarta Utara).

Fathony menyatakan, pihaknya menargetkan, pada akhir 2015, jumlah posko relawan yang didirikan telah mencapai 150 lokasi. Ia mengatakan, dengan semakin banyak posko yang didirikan, diharapkan semakin banyak pula fotokopi KTP yang bisa terkumpul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com