Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Jasa PSK, JLO Selundupkan Sabu ke Indonesia

Kompas.com - 27/07/2015, 20:45 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengaku dimanfaatkan teman kencannya, JLO (36) yang merupakan warga negara Nigeria, untuk mengambil narkoba.

Perempuan berinisial JY (26) itu mengaku diiming-imingi uang Rp 1 juta setiap kali mengambil paket tas wanita berisi 12 kilogram sabu.

"Saya biasanya dibayar Rp 1 juta untuk sekali mengantarkan paket (berupa tas). Uangnya dibayar setelah barangnya diantarkan," ujar JY di Kapolrestro Jakut, Senin (27/7/2015).

Menurut perempuan pekerja seks komersil (PSK) tersebut, dia berkenalan dengan JLO di kawasan Jalan Jaksa sekitar satu bulan lalu.

"Awalnya cuma ngamar aja, Mas. Tetapi akhirnya dia (JLO) minta saya sewa mobil boks untuk ambil barang. Ngakunya pengusaha, jual tas. Jadi, saya diminta ambil paketan tas," tuturnya.

Setelah berhasil mengantar paket dalam jumlah besar, JY kembali diminta untuk mengambil paket yang sama. Namun mengambil paket tas untuk kali kedua, dia diringkus polisi bersama barang bukti paket 82 tas berisi shabu ke JLO, Minggu (26/7/2015) dinihari. 

Sabu yang diperkirakan senilai Rp 18 miliar itu dimasukkan dalam paket tas wanita warna-warni berukuran 20x30 cm persegi yang dikirim dari Guanzhou, Tiongkok. 

JLO mengaku jika barang haram tersebut didatangkan dari Tiongkok lewat jalur laut dan masuk melalui pelabuhan Tanjung Priok. Saat ini, kedua pelaku dan barang bukti telah diamankan pihak Polrestro Jakarta Utara. 

"Jika terbukti bersalah, keduanya terancam jeratan hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup, serta denda Rp 10 miliar," ujar Susetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com