Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penahanan Ditangguhkan, Ibu Penganiaya Anak Tetap Diproses Hukum

Kompas.com - 28/07/2015, 18:25 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penahanan LSR (47), tersangka kasus penganiayaan anak kandungnya sendiri, GT (12) telah ditangguhkan sejak Senin (27/7/2015) malam. Namun, ia tetap menjalani proses hukum.

"Tetap diproses, kasusnya tidak di-SP3 (dihentikan)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru saat dihubungi, Selasa (28/7/2015).

Menurut dia, ini karena dari hasil pemeriksaan LSR terbukti melakukan penganiayaan kepada anaknya. Sehingga ia dapat melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak.

Sebelumnya alasan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menangguhkan penahanan LSR adalah karena GT telah memaafkannya. [Baca: Bocah yang Alami Kekerasan dari Ibu Kandung Diasuh Anggota DPR]

Selain itu, LSR juga diketahui merupakan orangtua tunggal alias single parent sehingga anak-anaknya membutuhkannya. [Baca: LSR Dilepaskan dari Tahanan karena Anaknya Sudah Memaafkan]

Audie mengatakan, meski penahanannya ditangguhkan, LSR tidak lantas dipulangkan ke rumah. Melainkan, ia direhabilitasi karena penggunaan narkoba jenis ganja.

Rehabilitasi narkoba dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). "Masih harus rehabilitasi karena terbukti mengunakan narkoba jenis ganja," kata Audie.

Selain itu, LSR juga menjalani rehabilitasi mental oleh Kementerian Sosial. Tujuannya supaya ia bisa kembali menjadi ibu yang baik bagi ketiga anaknya.

Sebelumnya, LSR telah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Mapolrestro Jakarta Selatan, Selasa (14/7/2015). Setelah diperiksa lebih dari 10 jam, ibu tiga anak itu ditahan.

LSR dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan atas tuduhan penganiayaan anak. GT sempat kabur dari rumahnya dan mengaku digergaji oleh ibunya. [Baca: Polisi: Tidak Benar GT Digergaji Ibunya]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com