Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Sedang Menyelamatkan Anggaran

Kompas.com - 03/08/2015, 10:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 baru terserap 19,21 persen atau sebesar Rp 12,22 triliun dari total belanja daerah sebesar Rp 63,65 triliun per 29 Juli 2015.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menampik bahwa penggunaan anggaran tahun 2015 ini tidak maksimal. Ia pun tidak mempermasalahkan rendahnya serapan anggaran 2015 tersebut. 

"Selalu teman-teman mendesak saya seolah-olah (buruk) kalau penyerapan anggarannya kecil. Saya lagi menyelamatkan anggaran ini, pajak nasional juga sekarang semuanya lagi turun jadi penerimaan juga berkurang," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (3/8/2015).

APBD 2015, kata dia, masih disusun dengan harga satuan yang tidak benar. Selain itu, APBD 2015 juga tidak diususun dengan sistem e-musrenbang. Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI masih menyusun anggaran dengan nilai berlebih serta masih ada permainan dengan konsultan abal-abal.

Ia memberi contoh anggaran pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Kecamatan yang direncanakan menggunakan anggaran mencapai Rp 48 miliar.

Padahal, GOR standar internasional seperti yang ada di Amerika Serikat dibangun dengan anggaran Rp 46 miliar. Sementara banyak GOR di Jakarta dibangun dengan anggaran besar, namun tidak laik pakai.

Kasus upaya penggelembungan anggaran seperti ini membuat Basuki membatalkan rancangan anggaran tersebut.

"Buat saya bukan soal serap anggarannya, tapi (serapan) APBD Perubahan 2015 pasti maksimal. Nanti penyusunan APBD 2016 dengan e-musrenbang yang benar dengan harga satuan yang benar dengan sistem rancang bangun, kami akan kebut habis. Jadi enggak masalah serapan APBD 2015 kecil, memang saya potong programnya," kata Basuki. 

Berdasarkan data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, total nilai APBD DKI Jakarta sebesar Rp 69,28 triliun. Angka itu dibagi menjadi dua yaitu belanja daerah sebesar Rp 63,65 triliun dan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 5,63 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com