"Perlambatan perekonomian nasional tidak hanya di level nasional, tetapi juga di regional. Salah satunya Jakarta," kata Tuti di Balai DKI Jakarta, Senin (3/8/2015).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono masih yakin, pada akhir tahun nanti, penyerapan anggaran akan bisa mencapai target. [Baca: Penyerapan Anggaran Masih Rendah, Djarot Keliling Jakarta Beri Motivasi Pejabat DKI]
Sebab, ia menyebut, pada Agustus ini, sudah banyak lelang yang telah diselesaikan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Agustus ini sudah banyak yang bisa mulai. Sudah bisa langsung dikerjakan. Bahkan, percepatannya lebih cepat dari tahun lalu. Jadi, kalau tahun lalu mereka baru mulai Oktober, November, Desember, sekarang Agustus sudah bisa mulai," ujar dia.
Sebagai informasi, Bappeda DKI Jakarta mencatat, hingga 31 Juli 2015, penyerapan anggaran belanja langsung baru mencapai Rp 4,123 triliun.
Jumlah tersebut hanya setara 12,08 persen dari jumlah total anggaran belanja daerah yang mencapai Rp 63,65 triliun.
Penyerapan anggaran secara keseluruhan sendiri baru mencapai Rp 12,22 triliun. Jumlah tersebut hanya setara dengan 19,21 persen dari nilai total belanja daerah.
APBD DKI Jakarta 2015 yang nilainya mencapai Rp 69,28 triliun sendiri dibagi menjadi dua, yakni belanja daerah sebesar Rp 63,65 triliun dan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar Rp 5,63 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.