Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Atlet-atlet, Ahok Janjikan Jakarta Jadi Tuan Rumah Terpandang di Dunia

Kompas.com - 04/08/2015, 14:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tengah membangun berbagai infrastruktur demi pelaksanaan Asian Games 2018. Di hadapan atlet-atlet, Basuki menjanjikan DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah yang terpandang di dunia. 

"Untuk atlet-atlet tidak usah khawatir, karena kami bangunkan vila dan kampung atlet di Kemayoran. Tahun ini groundbreaking blok D-10 dan kami juga akan groundbreaking dua koridor LRT (light rail transit)," kata Basuki, saat memberi penghargaan kepada atlet berprestasi asal Provinsi DKI Jakarta pada Sea Games XXVIII/2015 Singapura, di Balai Agung,
Balai Kota, Selasa (4/8/2015).

Adapun dua koridor LRT yang dimaksud Basuki adalah koridor satu dengan rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading dan koridor tujuh dengan rute Kelapa Gading-Kemayoran-Pesing-Bandara Soekarno-Hatta.

Selain itu, Ahok, sapaan Basuki juga menjanjikan pembangunan jalan layang tambahan di kawasan Semanggi. Pembangunan jalan layang tambahan itu dimaksudkan untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut.

"Ini akan meningkatkan harga diri bangsa kita ketika para tamu datang. Terakhir Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games tahun 1962 dan Bung Karno berhasil mempertunjukkan Semanggi dan Gelora Bung Karno," kata Basuki. 

Dengan demikian, dia meyakini, atlet serta kontingen bisa puas dengan fasilitas yang diberikan DKI.

"Nanti tamu-tamu turun di Soekarno-Hatta naik LRT, kalau mau ke Grogol dan Kebayoran Baru tidak perlu mutar-mutar di tengah (Semanggi). LRT Soekarno Hatta bisa langsung ke kampung atlet di Kemayoran, kalau mau ke GBK juga naik LRT. Di GBK kami bangun depo dan sekarang kami siapkan desainnya," kata Basuki lagi. 

Di sisi lain, Basuki berpesan kepada para atlet untuk berlatih sungguh-sungguh. Agar Indonesia bisa meraih emas di Asian Games.

"Selain kami menyiapkan infrastruktur, diharapkan adik-adik bisa membuat lagu Indonesia Raya berkumandang," ucap Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com