Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ahok Bantu Angkat Podium Mufida Kalla

Kompas.com - 05/08/2015, 10:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada pemandangan menarik saat istri Wakil Presiden Mufida Kalla berpidato dalam pembukaan Pameran Kerajinan Motif Baru Dekranasda DKI Jakarta di Balai Kota, Rabu (5/8/2015) ini.

Mufida terlihat kurang nyaman dengan posisi podium yang disediakan panitia acara. Ukuran tinggi podium dengan Mufida pun hampir sejajar. Karena itu, saat menyampaikan sambutan, Mufida kesulitan untuk mencapai mikrofon podium.

Wajah Mufida juga hampir tertutup oleh bunga yang menghiasi podium. Mufida sampai harus berjinjit dan meloncat kecil di belakang podium. Hal itu membuat para undangan tertawa kecil. 

"Wah parah ini panitianya kok tidak disiapkan sih podiumnya," kata salah seorang undangan.

Melihat itu, personel Paspampres langsung memperbaiki mikrofon podium. "Mohon maaf ya, ini saya tidak bisa melihat," kata Mufida.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang duduk di barisan depan langsung berdiri dan mengangkat podium. Basuki dibantu oleh seorang protokoler Pemprov DKI. Ia lalu mempersilakan Mufida naik satu tingkat di panggung tersebut.

"Nah ini, baru kelihatan semuanya. Terima kasih Pak Gubernur. Pak Gubernur memang hebat," kata Mufida sebelum melanjutkan pidatonya. 

Acara yang sempat tertunda beberapa menit akhirnya dilanjutkan kembali.

Rencananya, Mufida, Basuki, serta Ketua Dekranasda DKI Jakarta Veronica Tan akan meresmikan sebuah toko Dekranasda di Balai Kota, motif baru Dekranasda DKI, serta meresmikan Gedung Dekranasda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com