Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Wajib Pajak Menunggak Rp 3 Triliun, Ahok Sebut Warisan Masa Lalu

Kompas.com - 06/08/2015, 10:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak terkejut mengetahui tunggakan pajak bumi dan bangunan (PBB) warga DKI mencapai Rp 3 triliun.

Meskipun demikian, dia memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan bertindak tegas dan menagih tunggakan tersebut. 

"Itu sudah warisan dari dulu, itu yang mau kami tagih. Dari dulu memang sudah gede segitu (piutang pajak DKI)," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (6/8/2015).

Sementara itu Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Agus Bambang Setyowidodo mengatakan banyak wajib pajak sudah lama tidak membayar PBB sehingga piutangnya menjadi tinggi.

Salah satu faktor tidak tercapainya pendapatan pajak karena banyaknya wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajibannya. Sehingga, target pendapatan dari sektor pajak sebesar Rp 36 triliun sulit tercapai.

Sama seperti Basuki, kata Agus, penunggak PBB merupakan perusahaan maupun perseorangan yang sama. Misalnya wajib pajak itu sudah diberikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan belum dibayar, akhirnya masuk ke data piutang yang akan terus muncul.

"Kami tidak bisa mematikan (datanya-red). Piutang pajak hampir Rp 5 triliun, kalau PBB sekitar Rp 3 triliun," kata mantan Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan DKI itu. 

Sebagai tindaklanjut hal tersebut, Pemprov DKI akan menggandeng Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI. Guna pemanggilan wajib pajak yang menunggak pembayaran pajak. DKI, kata dia, sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Kejati DKI sebagai pengacara negara.

"Dalam beberapa minggu ini kami bersama kejaksaan akan panggil para penunggak pajak PBB yang nilainya tinggi. Ada sekitar 500 wajib pajak," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com