Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dapat Aduan, DPRD Minta Diajak Kunjungi Rusun Milik Pemprov DKI

Kompas.com - 13/08/2015, 15:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi meminta Kepala Dinas Perumahan DKI Ika Lestari Aji untuk mengagendakan jadwal kunjungan Komisi D ke rusun-rusun milik Pemprov DKI. Sanusi mengatakan, komisinya selama ini mengalami kesulitan menjawab jika ditanya warga mengenai rusun.

"Mohon diagendakan kunjungan, Bu. Kami mau lihat rusun yang sudah jadi yang katanya pakai lift. Kami mau lihat apa sih perbedaannya. Jujur saja kami enggak pernah lihat rusunnya kayak apa. Kami pengin hadir, Bu," ujar Sanusi setelah rapat dengan Dinas Perumahan DKI di Gedung DPRD, Kamis (13/8/2015).

Pada kunjungan nanti, Sanusi juga meminta Dinas Perumahan untuk menyediakan data-data mengenai jumlah rusun yang dimiliki Pemprov DKI saat ini, tidak hanya rusun yang sudah siap pakai, tetapi juga rusun yang masih dalam proses pembangunan. (Baca: Rapat dengan Dinas Perumahan, DPRD DKI Tanya Rusun untuk Warga Kampung Pulo)

Sanusi mengatakan hal ini agar Komisi D memiliki gambaran mengenai kondisi rusun di DKI. "Banyak yang tanya ke kami, terutama mereka yang digusur, ada berapa unit rusun yang tersedia. Kami enggak tahu nih, enggak bisa jawab. Nah, kami minta data rusun yang sudah jadi dan sedang dikerjakan sehingga kami tahu betul," ujar Sanusi.

Selain itu, Sanusi juga bercerita bahwa banyak warga yang mengadu kepada Komisi D tentang sarana dan prasarana di rusun yang mereka tempati. Kebanyakan, warga tidak betah karena tidak ada sarana yang baik di rusun itu.

Dia mengimbau Dinas Perumahan untuk membangun sebuah permukiman dan bukan sekadar rusun.

"Karena permukiman itu berarti kita memperhatikan juga aspek transportasinya, taman bermain, dan lainnya. Kalau hanya bangun rusun, kosong, hanya bangunan saja. Tentu banyak yang mengeluh jadinya," ujar Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com